Saturday, 16 December 2017

UNIVERSALITAS STRUKTUR SAINS  
AL-FARABI

            Ammar al-Thabi, Fuad said Haddad, dan sebastian Gunther  menyebutkan bahwa dalam tradisi islam, al-farabi dianggab sebagai filsuf muslim pertama yang mengklasifikasikan dan mengiterasikan semua bidang keilmuan.
Klarifikasi tujuan pendidikan dan pengajaran (educational objective).
Menurut Mehdi Hairi Yazdi, dikenal sebagai guru kedua dan memiliki otoritas terbesar setelah aritoteles dan ketenarannya berasal dari  idenya yang memperkenalkan doktrin harmonisasi pendapat plato dan Aritoteles.
Konsep dan Struktur ilmu dalam pemikiran al-farabi yaitu dimulai dari klarifikasi ilmu sebagai peta realitas dan keilmuwan.  Dilajutkan dengan bidang ilmu dengan ilmu yang lain.
Contoh nya Seperti, Logika dan bahasa, matematika dan metafisika, matematika dan fisika, dan antara ilmu teoritis dan praktis.

A. Klarifikasi Ilmu : Peta Realitas
Dalam tradisi ilmiah islam, klarifikasi ilmu menjadi salah satu perhatian utama para ilmuwan muslim,
Seperti al-Khawarizmi (780-848) dalam kitabnya, Mafatih al-Ulum dan ikhwan al-Shafa’ dalam kitabnya Rasa’il Ikhwan al-Shafa’.
Al-khawarizmi, misalnya, mengklasifikasi ilmu menjadi dua bagian utama:
1. ilmu fikih, ilmu kalam, ilmu gramatika, ilmu al-kitabah, ilmu syair dan arud, dan ilmu sejarah
2. ilmu filsafat, ilmu logika, kedokteran, aritmatika, geometri, astronomi, musik, dinamika, kimia

Al-farabi membagi dua kelompok utama ilmu pengetahuan :
1. intelektual (aqliyyah)
2. Doktrinal (naqliyyah) atau ilmu filsafat dan ilmu agama
Intelektual terbagi menjadi 2 bagian :
Teoritis dan praktis 
1. Teoritis :  metafisika, matematika, praktis
2. Praktis : Etika dan Politik
Adapun kelompok ilmu-ilmu agama, al-farabi hanya menyebutkan 3 kelompok :
1.  ilmu kalam
2. ilmu fikih
3. kaidah bahasa

Klarifikasi sains modern  terbagi menjadi 5 cabang
1. sains fisika (physical science)
2. Ilmu bumi (Earth Science)
3. Biologi (life science)
4. Sosiologi (sociological science)
5. sains matematika (matematika Science) dan terapan

B. Bahasa dan Logika : ilmu pengukur kebenaran
Al-farabi menjelaskan bahwa logika memiliki beberapa fungsi :
1. Logika sebagai kaidah-kaidah umum  
2. Logika Sebagai alat
3. Logika untuk menguji

Adapun objek ilmu logika, menurut al-farabi, dibagi menjadi delapan bagian :
1. Kategori-kategori (al-maqulat)
2. Proposisi (ibarat)
3. Silogime (al-qiyas)
4. Demonstrasi (burhan)
5. Topika (jadal)
6. Sofistika(sufsathaiyyah)
7. Retorika (khithabiyyah)
8. Poitika (al-syi’riyyah)

 C. Ilmu Filsafat: Jalan Menuju kearifan
Sejak  kehadirannya, ilmu filsafat dalam sejarah pemikiran islam tidak hanya menjadi “catatan kaki” dari para pemikir Yunani, seperti Plato dan Aristoteles,  tetapi  juga telah mengalami perubahan yang signifikan,  baik secara epistemologis maupun metodologis.
Menurut nasr, makna filsafat dalam islam memiliki makna yang sama atau identik dengan kata hikmah-kearifan dan bijaksanaan yang digunakan dalam Al-Quran maupun hadis Nabi Muhammad SAW.

D. Ilmu fisika
Menurut, Al-farabi adalah sains yang mempelajari benda-benda fisik, gejala dan fenomena-fenomena yang terdapat padanya.
Benda –benda fisik terbagi menjadi dua bagian:
1. Buatan
2. Alami

E. Ilmu matematika
Al-Farabi  membagi matematika menjadi tujuh bagian :
1. Bilangan
2. Geometri
3. Astronomi
4. Optik
5. Musik
6. Ilmu ukur
7. Mikanika

Menurut,  Al-Farabi Bilangan menjadi dua bagian :
1. Teoritis
2. Praktis

F. Ilmu metafisika
Al- Farabi  menempatkan metafisika menjadi bagian dari filsafat, dan marka menyebut  istilah  metafisika dengan sebutan mawara al-thabi’ah (ilmu mengenai sesuatu di balik benda fisik dan “ilm al-illahi (ilmu ketuhanan).
Menurut Al-Farabi ilmu metafisika terbagi menjadi 2 bagian :
1. Partikular
2. Universal

G. Etika dan Politik : Seni Meraih Kebahagiaan ilmu Etika
Menurut Al-Farabi, tidak akan memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di kehidupan setelahnya tanpa terpenuhi empat keutamaan, yaitu :
1. Keutamaan Teoritis (al-fadha’il al-nazhariyyah)
2. Keutamaan Intelektual/ rasional (al-fadha’il al-fikriyyah)
3. Keutamaan Moral (al-fadha’il al-khuluqiyyah)
4. Keutamaan kemampuan Praktis (shina’at al-amaliyyah)

H. Ilmu politik
Dalam struktur ilmu,  Al-Farabi Menempatkan ilmu politik sebagai dari ilmu praktis
Didalam kitab yang lain, Al-Farabi menyebutkan bahwa Ilmu politik adalah ilmu tentang manusia dan ilmu yang menyelidiki bagaimana cara manusia memperoleh kebahagiaan.

I. Ilmu –ilmu Agama : Petunjuk dan jalan Keselamatan
Di dalam kitabnya Al-Farabi hanya menyebutkan dua macam ilmu yang kemudian dikelompokkan dan diklarifikasikan sebagai bagian dari ilmu agama, yaitu :
1. Ilmu Fikih (‘ilm al-fiqh)

2. Ilmu Kalam (‘ilm al-kalam) 

No comments:

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

“Budaya Olahraga dan Nasionalisme”

Banyak hal yang dapat diupayakan dalam memupuk dan menumbuh kembangkan semangat nasionalisme bagi masyarakat Indonesia, salah satunya mel...