UNIVERSALITAS STRUKTUR SAINS
AL-FARABI
Ammar al-Thabi, Fuad said Haddad, dan sebastian Gunther menyebutkan bahwa dalam tradisi islam, al-farabi dianggab sebagai filsuf muslim pertama yang mengklasifikasikan dan mengiterasikan semua bidang keilmuan.
Klarifikasi tujuan
pendidikan dan pengajaran (educational objective).
Menurut Mehdi Hairi
Yazdi, dikenal sebagai guru kedua dan memiliki otoritas terbesar setelah
aritoteles dan ketenarannya berasal dari
idenya yang memperkenalkan doktrin harmonisasi pendapat plato dan
Aritoteles.
Konsep dan Struktur
ilmu dalam pemikiran al-farabi yaitu dimulai dari klarifikasi ilmu sebagai peta
realitas dan keilmuwan. Dilajutkan
dengan bidang ilmu dengan ilmu yang lain.
Contoh nya Seperti,
Logika dan bahasa, matematika dan metafisika, matematika dan fisika, dan antara
ilmu teoritis dan praktis.
A. Klarifikasi Ilmu :
Peta Realitas
Dalam tradisi ilmiah
islam, klarifikasi ilmu menjadi salah satu perhatian utama para ilmuwan muslim,
Seperti al-Khawarizmi (780-848) dalam kitabnya, Mafatih al-Ulum dan ikhwan al-Shafa’ dalam kitabnya Rasa’il Ikhwan al-Shafa’.
Seperti al-Khawarizmi (780-848) dalam kitabnya, Mafatih al-Ulum dan ikhwan al-Shafa’ dalam kitabnya Rasa’il Ikhwan al-Shafa’.
Al-khawarizmi,
misalnya, mengklasifikasi ilmu menjadi dua bagian utama:
1. ilmu fikih, ilmu
kalam, ilmu gramatika, ilmu al-kitabah, ilmu syair dan arud, dan ilmu sejarah
2. ilmu filsafat,
ilmu logika, kedokteran, aritmatika, geometri, astronomi, musik, dinamika,
kimia
Al-farabi membagi dua
kelompok utama ilmu pengetahuan :
1. intelektual
(aqliyyah)
2. Doktrinal
(naqliyyah) atau ilmu filsafat dan ilmu agama
Intelektual terbagi
menjadi 2 bagian :
Teoritis dan
praktis
1. Teoritis : metafisika, matematika, praktis
2. Praktis : Etika
dan Politik
Adapun kelompok
ilmu-ilmu agama, al-farabi hanya menyebutkan 3 kelompok :
1. ilmu kalam
2. ilmu fikih
3. kaidah bahasa
Klarifikasi sains
modern terbagi menjadi 5 cabang
1. sains fisika
(physical science)
2. Ilmu bumi (Earth
Science)
3. Biologi (life
science)
4. Sosiologi
(sociological science)
5. sains matematika
(matematika Science) dan terapan
B. Bahasa dan Logika
: ilmu pengukur kebenaran
Al-farabi menjelaskan
bahwa logika memiliki beberapa fungsi :
1. Logika sebagai
kaidah-kaidah umum
2. Logika Sebagai
alat
3. Logika untuk
menguji
Adapun objek ilmu
logika, menurut al-farabi, dibagi menjadi delapan bagian :
1. Kategori-kategori
(al-maqulat)
2. Proposisi (ibarat)
3. Silogime
(al-qiyas)
4. Demonstrasi
(burhan)
5. Topika (jadal)
6.
Sofistika(sufsathaiyyah)
7. Retorika
(khithabiyyah)
8. Poitika
(al-syi’riyyah)
C. Ilmu Filsafat:
Jalan Menuju kearifan
Sejak kehadirannya, ilmu filsafat dalam sejarah
pemikiran islam tidak hanya menjadi “catatan kaki” dari para pemikir Yunani,
seperti Plato dan Aristoteles, tetapi juga telah mengalami perubahan yang
signifikan, baik secara epistemologis
maupun metodologis.
Menurut nasr, makna
filsafat dalam islam memiliki makna yang sama atau identik dengan kata
hikmah-kearifan dan bijaksanaan yang digunakan dalam Al-Quran maupun hadis Nabi
Muhammad SAW.
D. Ilmu fisika
Menurut, Al-farabi
adalah sains yang mempelajari benda-benda fisik, gejala dan fenomena-fenomena
yang terdapat padanya.
Benda –benda fisik
terbagi menjadi dua bagian:
1. Buatan
2. Alami
E. Ilmu matematika
Al-Farabi membagi matematika menjadi tujuh bagian :
1. Bilangan
2. Geometri
3. Astronomi
4. Optik
5. Musik
6. Ilmu ukur
7. Mikanika
Menurut, Al-Farabi Bilangan menjadi dua bagian :
1. Teoritis
2. Praktis
F. Ilmu metafisika
Al- Farabi menempatkan metafisika menjadi bagian dari
filsafat, dan marka menyebut
istilah metafisika dengan sebutan
mawara al-thabi’ah (ilmu mengenai sesuatu di balik benda fisik dan “ilm
al-illahi (ilmu ketuhanan).
Menurut Al-Farabi
ilmu metafisika terbagi menjadi 2 bagian :
1. Partikular
2. Universal
G. Etika dan Politik
: Seni Meraih Kebahagiaan ilmu Etika
Menurut Al-Farabi,
tidak akan memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di kehidupan setelahnya tanpa
terpenuhi empat keutamaan, yaitu :
1. Keutamaan Teoritis
(al-fadha’il al-nazhariyyah)
2. Keutamaan
Intelektual/ rasional (al-fadha’il al-fikriyyah)
3. Keutamaan Moral
(al-fadha’il al-khuluqiyyah)
4. Keutamaan
kemampuan Praktis (shina’at al-amaliyyah)
H. Ilmu politik
Dalam struktur
ilmu, Al-Farabi Menempatkan ilmu politik
sebagai dari ilmu praktis
Didalam kitab yang
lain, Al-Farabi menyebutkan bahwa Ilmu politik adalah ilmu tentang manusia dan
ilmu yang menyelidiki bagaimana cara manusia memperoleh kebahagiaan.
I. Ilmu –ilmu Agama :
Petunjuk dan jalan Keselamatan
Di dalam kitabnya
Al-Farabi hanya menyebutkan dua macam ilmu yang kemudian dikelompokkan dan
diklarifikasikan sebagai bagian dari ilmu agama, yaitu :
1. Ilmu Fikih (‘ilm
al-fiqh)
2. Ilmu Kalam (‘ilm
al-kalam)
No comments:
Post a Comment