Saturday 2 January 2016

Kontribusi Daya Tahan Otot Lengan dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Kemampuan Shooting Bola Basket

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan tata cara yang digunakan untk memperoleh data dalam suatu penelitian. Tata cara tesebut terdiri dari petunjuk pelaksanaan pengukuran yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini. Adapun teknik pengukuran dalam penelitian ini adalah pengukuran lapangan dengan menggunakan item tes sebagai berikut:
1. Pengukuran Daya Tahan Otot Lengan
                Untuk mengukur data tahan otot lengan peneliti menggunakan push-up yang dikemukakan oleh Nurhasan (1992:221), dengan pelaksaan tesnya sebagai berikut:


                         Gambar : Dasar gerak push up, dikutip dari Usman T (2011:48)
Peserta tes melakukan sikap telungkup, kedua lengan dilipat di samping badan. Kedua tangan menekan lantai dan diluruskan, sehingga badan terangkat, dengan sikap badan dan tungkai merupakan garis lurus. Setelah itu badan diturunkan dengan cara membengkokkan lengan pada siku, sehingga dada menyentuh lantai. Gerakan tersebut dilakukan berulang-ulang dan kontiyu sampai peserta didik tidak dapat mengangkat badanya lagi. Penilaian yang dilakukan adalah dengan jumlah banyaknya push-up yang benar yang dapat dilakukan oleh peserta.
Tabel : Norma Penilaian Hasil Pengukuran Push-up
No
Putra
Kategori
Putri
1
>38
Sempurna
>21
2
29 – 37
Baik Sekali
16 – 20
3
20 – 28
Baik
10 – 15
4
12 – 19
Sedang
5 – 9
5
4 – 11
Kurang
1 – 4
6
< 3
Kurang Sekali
<1
  Sumber : Nurhasan Lutan R. dkk (1992:221-226)
2. Pengukuran Koordinasi Mata Tangan
Prosedur pelaksanaan tes koordinasi mata tangan pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unsyiah Angkatan 2013, dilakukan bertujuan mengukur tingkat koordinasi mata tangan. Alat yang digunakan untuk tes ini adalah : Bola tenis. Sasaran bundar berdiameter 30 cm. Pita pengukur dengan tingkat ketelitian hingga 1 cm. Tata cara pelaksanaannya : Sasaran harus ditempatkan pada dinding dengan ujung bawah setingkat dengan tinggi bahu peserta. Beri tanda tangan dengan sebuah garis ditanah atau lantai berjarak 2,5 M dari sasaran dengan menggunakan pita pembatas. Bola harus dilemparkan dengan underarm dan tidak diperbolehkan memantulkan di lantai sebelum ditangkap. Tiap lemparan dianggap sah apabila bola mengenai sasaran (bagian bola yang mana saja yang mengenai sasaran dapat diterima) dan testee dapat menangkapnya. Tangkapan dianggap sah, apabila bola ditangkap dengan “bersih” dan tidak mengenai tubuh. Testee tidak diperbolehkan berdiri didepan garis batas pada waktu menangkap bola. Tiap testee diberi kesempatan 30 detik untuk melempar dan menangkap dengan tangan yang disukai, kemudian diikuti dengan 30 detik untuk melempar dengan tangan yang disukai dan menangkap dengan tangan yang lain.


           

(Gambar : lempar dan tangkap bola tenis)
            Penilaian tiap lemparan yang mengenai sasaran dan ditangkap dengan tangan memperoleh nilai 1. Untuk memperoleh nilai 1: Bola harus dilemparkan dengan uderarm (lemparan dari bawah samping badan). Bola harus mengenai sasaran. Bola harus mengenai sasaran. Bola harus berhasil ditangkap tanpa terhalang badan. Testee tidak beranjak atau berpindah kedepan garis batas untuk menangkap bola. Jumlah skor hasil 30 detik lemparan pertama dan 30 detik lemparan kedua.
Table 3.1 Norma penilaian hasil Kemampuan Koordinasi Mata Tangan yang Menggunakan Tes Lempar Tangkap Bola Tenis Usia 15 tahun Keatas.

NO
Kategori
15 tahun Keatas
1
Baik Sekali
>18
2
Baik
14-17
3
Sedang
9-13
4
Kurang
5-8
5
Kurang Sekali
< 4
                                   (Sumber: Dispora 2006:114)

3. Pengukuran Shooting Bola Basket
Tujuan : Untuk mengukur ketepatan dan ketelitian memasukkan bola ke dalam keranjang bola basket.
Tata Pelaksanaan:
Peserta mengambil tempat di lingkaran shooting. Orang coba dengan bola di depan dada,berdiri di sembarang tempat di lingkaran menembak bola basket. Setelah aba-aba “Ya” testee berusaha memasukkan bola tersebut sebanyak mungkin ke dalam keranjang dalam waktu 30 detik. Sebelum masuk ke dalam keranjang bola basket, bola harus terlebih dahulu menyentuh papan basket. Hanya bola yang sah masuk di beri skor. Percobaan diberikan tiga kali dan di ambil jumlah masukan yang banyak sebagai skor.

                                                 Gambar : Shooting bola baket

1 comment:

  1. dafpusnya untuk klasifikasi koordinas mata tangannya ada ga ? terimakasih

    ReplyDelete

Entri yang Diunggulkan

“Budaya Olahraga dan Nasionalisme”

Banyak hal yang dapat diupayakan dalam memupuk dan menumbuh kembangkan semangat nasionalisme bagi masyarakat Indonesia, salah satunya mel...