BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Sejak zaman
purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam bentuk dan
cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan mereka
yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada hingga saat
ini.Pengetahuan tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman
atau hasil ciptaan beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman
pemikiran dan penelitian orang zaman ke zaman.
Pijatan atau
yang lebih dikenal dengan massase ini memiliki beberapa jenis diantaranya
massase untuk umum atau yang biasa kita lakukan, massase kecantikan yang
biasanya ada di salon-salon kecantikan yang gunanya untuk merawat bagian tubuh
agar terlihat lebih cantik dengan pijatan, dan yang kita bahas sekarang adalah
massase olahraga (sport massase) yang biasa dilakukan pada atltit atau
olahragawan.
Massase
olahraga ini sebenarnya diperuntukkan bagi orang-orang sehat. Sport
Massage umumnya dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah berolah raga, atau
kapan pun dimana anda mengalami kelelahan otot.Pemijatan justru tak boleh
langsung dilakukan setelah anda mengalami cidera yang serius. “Lakukan tindakan
RICE – Rest (istirahat), Ice (kompres dengan es), Compress (Penekanan) dan
Elevation (Peninggian). Bagian yang cidera tak boleh dipijat setidaknya selama
2 x 24 jam,”. Pijat jenis ini dilakukan terutama di bagian tubuh yang banyak
bekerja dengan mempergunakan manipulasi pijatan shaking, tapotement,
petressage, friction dan stretching. Massage bagi atlet dilakukan
di antara pertandingan dengan tindakan yang diberikan saat istirahat di kamar
ganti pakaian atau di bangku istirahat. Fokus pijatan adalah tungkai atas,
tungkai bawah, bahu dan tangan kiri kanan.
1.2.Tujuan
Tujuan sport massage diantaranya adalah :
1.
Dengan bergantian meremas dan santai, pembuluh darah
dan pembuluh limfatik dikosongkandan diisi, membawa nutrisi segar untuk
otot-otot.
2.
Setiap racun yang telah terakumulasi dihapus dari
jaringan yang lebih dalam.
3.
Petrissage sangat berharga dalam membantu untuk
memecah dan menghapus deposit lemak disekitar, bahu paha dan bokong.
4.
Hal ini juga membantu untuk mencegah kekakuan otot
setelah latihan dan dapat meredakankejang otot.
1.3. Manfaat
Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan
diharapkan dapat bermanfaat bagi yang menggunakan. Adapun manfaat dalam
penelitian ini adalah:
1. Sebagai
sumbangan bagi mahasiswa PENJASKESREK UNSYIAH dalam memilih dan menerapkan
sport massage dalam kehidupan sehari-hari.
2. Memberikan
tambahan pengetahuan bagi pengembangan ilmu untuk membantu mahasiswa maupun
guru pendidikan jasmani dan olahraga untuk menerapkan bentuk sport massage yang
efektif.
1.4.Pengertian Sport Massage
Sport
Massage merupakan teknik memijat / melulut dengan tangan (manipulasi)
pada bagian tubuh yang lunak dengan prosedur manual ataupun mekanik yang
dilaksanakan secara metodik dan ritmis dengan tujuan untuk menghasilkan
efek-efek fisiologis , profilaktik dan terapeutik
/ pengobatan pada tubuh. Manipulasi ini dilakukan secara sistematis dan
berurutan sesuai dengan anatomi tubuh manusia yaitu dari permukaan otot kearah
dalam bagian tubuh yang lunak /mucous dan jaringan dibawah kulit (konjunktiva)
dan lapisan lemak , perototan , pembuluh darah , jaringan persyarafan periferis
/ syaraf tepi dan jaringan lain serta organ tubuh bagian dalam. Ada dua
macam prosedur sport massage , secara manual dan mekanik.
Prosedur
sport massage manual merupakan manipulasi sport massage yang dikenal dengan
bermacam-macam gerakan tangan pada permukaan tubuh dengan tekanan gerakan
kearah dalam yaitu menekan , memeras, pukulan, goncangan , getaran dan
manipulasi lain pada jaringan dan pada segmen . Prosedur manual ini merupakan
prosedur yang sangat tua , tersebar dan paling banyak digunakan karena dengan
gerakan tangan manusia akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan struktur
anatomi tubuh dan gerakan tangan ini akan lebih sempurna dibandingkan dengan
gerakan alat mesin.
Prosedur sport
massage mekanik , ini dilakukan gerakan sport massage dengan bantuan gerakan
mesin pemijat . Bagaimanapun bagusnya alat massage mesin pemijat tersebut
tingkat adaptasi dengan struktur tubuh manusia akan tidak sama dengan gerakan
tangan secara manual.
BAB II
SEJARAH PERKEMBANGAN SPORT MASSAGE
2.1 Sejarah perkembangan sport massage.
Sport
Massage / pijat olahraga sampai saat ini masih dipakai dibelahan dunia
khususnya dikalangan olahragawan dan dunia kesehatan. Massage sendiri merupakan
salah satu bentukmanipulasi /
teknik melulut atau memijat sederhana yang pertama-tama ditemukan manusia untuk
meringankan rasa sakit dan menghasilkan efek lebih baik / kesembuhan dengan
cara mengelus-elus/ mengusap perlahan dan halus secara spontan pada sekitar
bagian yang sakit.
Sejak
zaman purba manusia telah mengenal massage dengan berbagai macam ragam bentuk
dan cara penggunaanya. Hal ini dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan
mereka yang berupa tulisan-tulisan atau benda-benda relief yang masih ada
hingga saat ini.
Pengetahuan
tentang massage tidak tercipta dari satu atau beberapa zaman atau hasil ciptaan
beberapa orang, tetapi adalah hasil dari pengalaman pemikiran dan penelitian
orang zaman ke zaman. Bangsa Indonesia pun sudah berabad-abad mengenal massage
sebagai suatu cara pengobatan tradisional, yang dalam sehari-hari disebut pijat
atau lutut.
Sport
massage tercipta seiring dengan perkembangan pengetahuan massage dan
olahraga, dari zaman satu ke zaman yang lainnya. Dan sebagaimana kita ketahui
bahwa pengetahuan massage itu sendiri adalah dari pengetahuan physiotherapy.
Bangsa Cina Purba
Di
Tiongkok dalam kitab KONG FU(2700 SM) terdapat tulisan yang berhubungan
dengan massage dan senam penyembuhan. Waktu itu telah dikenal cara pemijatan
(Petrissage)dan gosokan (Frictions).
Dari
buku-buku yang dianggap suci oleh bangsa Cina purba diantaranya buku KONG FU
(kira-kira 3000 th SM), terdapat tulisan-tulisan yang menyatakan bahwa bangsa
Cina purba pernah melakukan massage dan senam sebagai cara untuk pengobatan
(Heilgymnas). khususnya dunia
kedokteran tradisional, sport massage bertujuan untuk mengaktifkan sirkulasi
darah dan hormonal, sebagai alat penenang (sedative), perangsang
persyarafan dan sebagai sarana pengobatan bermacam penyakit.
Bangsa India
Bangsa India kuno yang terkenal
telah memiliki peradaban yang tinggi telah pula mengenal massage dengan hygiene
seperti mandi, menggosok badan dan senam. Hal ini tedapat dalam kitab suci VEDA.
Sebuah
buku peninggalan bangsa India “ Veda” (kira-kira th 1800 SM) dari salah satu
bab yang berjudul Ayur, terdapat ulasan panjang lebar tentang kesehatan,
massage dan senam penyembuhan. Di antaranya terdapat sebuah kalimat yang
berbunyi : Bangun pagi-pagi, cuci mulut,menggosok seluruh tubuh kemudian
melakukan senam pagi.
Bangsa Mesir dan Persia purba
. Di Mesir kuno masih tercatat didinding bahwa massage merupakan metode
pengobatan penyakit atau luka akibat kecelakaan atau peperangan (tercatat pada
dokumen raja Fir’aun di relief, papyrus dan pada dinding gambar)
Dari
peninggalan-peninggalan benda-benda relief bangsa Mesir maupun bangsa Persia
purba dapat disimpulkan bahwa mereka telah mengenal massage. Untuk merawat
kulit, bangsa Mesir purba menggosok tubuhnya dengan lumpur yang berasal dari
sungai nil dan kemudian berjemur dalam terik matahari.
Bangsa Yunani Purba
Yunani
menceritakan tentang pengaruh senam pengobatan dan latihan fisik serta massage
dengan tujuan menyehatkan jiwa dan raga. Hipocrates seorang dokter dalam
kedokteran modern mengenal dan mempelajari sport massage pada Herodicos dan
menulis tentang pengaruh sport massage pada system fisiologis tubuh khususnya
pada pasien luksasi /
keseleo, fraktur /
patah tulang dan pasien lain serta sport massage akan membuat system persendian
akan menjadi kuat dan kemudahan untuk memobilisasi / menggerakkan persendian yang kaku.
Para dokter
Yunani menggunakan sport massage untuk mempersiapkan fisik olahragawan sebelum
bertanding dan untuk melawan tingkat kelelahan setelah latihan fisik yang
berat. Para Aliptes /
ahli massage olahraga biasa menggunakan minyak dan powder / tepung atau talk
untuk memanipulasi / melulut atau memijat otot-otot olahragawan sedangkan
olahragawan sendiri juga dibekali dengan ketrampilan sport massage mandiri / Automassage.
Bangsa
Yunani purba memiliki ahli-ahli massage, yang sedikit banyak mewariskan pada
kita tentang pengertian-pengertian massage yang dilakukan orang pada saat itu.
Bangsa Yunani menyebut massage dengan kata “Anatripsi”.
Seorang
dokter yang terkenal pada saat itu, Hypocrates (460-377 SM), banyak
mengemukakan tulisan-tulisan mengenai soal-soal medis dan massage. Di antara
hasil karyanya ialah sebuah buku yang berjudul GYMNASTICA.
Dokter
lainnya ialah Gaelenos (kira-kira 131 th SM), membawa dan menyebarkan
pengetahuan massage ke Roma sehingga bangsa Roma banyak meniru bangsa Yunani.
Sport massage menjadi lebih popular lagi dengan adanya
pertandingan-pertandingan Gladiator.
Abad ke-sembilan belas
Pada
permulaan abad ke-19 banyak dokter Perancis, diantaranya: Laisne, Se`e,
Estradore, Delpech, Gerrard, dan Heidelbrand berusaha mengembangkan
massage. Sampai sekarang harus kita akui bahwa kita masih memakai manipulasi
yang berasal dari jaman Hypocratusdan lain-lain, yang kita pilih dan
selidiki secara ilmiah.
Pembaharuan
massage timbul pada pertengahan abad ke dua abad 19 dengan munculnya seorang
ahli bernama Mezger di Amsterdam yang banyak menyumbangkan tenaga dan
pikirannya pada perkembangan massage. Helledaymembawa metode massage-nya
ke Stockholm dan memperbaiki metode Ling yang kemudian diberi nama Massage
Swedia.
Di Jerman, Tobby Chondan Monsengeil
menyatukan metode Mezger. Kemudian banyak buku diterbitkan diantaranya oleh
Bum, Bohm, Reibmayer, Hoffa, Dollinger, dan Dubinus.
Pada
awal abad ke- 19 tidak terdapat kemajuan yang berarti bagi perkembangan
yang berarti bagi perkembangan massage. Pada saat itu seorang dokter bangsa
Belanda bernama John G Mezger (th 1838-1909) banyak mempelajari buku-buku
ciptaan Ling dan ahli-ahli bangsa Perancis diantaranya Tissot (th 1780) dan dr.
Hildebrand. Sebagai masseur beliau dianggap berhasil dengan benyaknya pendeta
yang berdatangan dari segala penjuru untuk meminta pertolongannya.
Bahkan
banyak pula dari kalangan keluarga kerajaan. Percobaan-percobaan selanjutnya
banyak dilakukan dalam bidang massage, itulah permulaan pemikiran terhadap
pengetahuan massage secara ilmiah. Usaha tersebut dilanjutkan oleh Prof.
Kirchberg yang kemudian menerbitkan buku spor massage.
Akhir abad Sembilan belas
Pada
akhir abad ini sport massage berkembang semakin meluas dan popular, terutama di
negara Eropa dengan banyaknya didirikan lembaga-lembaga pendidikan sport
massage.
Secara
resmi Belanda untuk pertama kalinya menyelenggarakan ujian sport mssage pada
tahun 1965, atas kerjasama dengan beberapa pimpinan organisasi olahraga, antara
lain Ministeris Van Cultuur, Recretie en Maatschappelijk Werk dan
Nederlanndsche gennootschap Voor Heilgymnastiek, masase en Physiotherapie.
Di
Amerika sport masseur mulai dikenal oleh umum sejak tahun 1865 sewaktu diadakan
pertandingan football yang pertama antar sekolah lanjutan.
Walaupun
Mezger besar jasanya bagi perkmbangan massage tapi ia tidak malakukan
penyelidikan sendiri. Hal ini dilakukan Monsengeil. Pada tahun 1910 Rosenthal
menerbitkan buku sebagai hasil penelitian dari teori Mezger dan ahli yang
lain.
Zabludowski
dari Rusia
mempelajari massage rakyat Rusia dan Finlandia serta pengaruhnya terhadap
tubuh. Usahanya dilanjutkan Kirchbergyang mengarang buku ” Henbuch
der Massage en Heilgymnastiek ” .
Ia
menulis pengaruh massage terhadap peredaran darah secara mekanis dan
reflektoris yang menyebabkan pembesaran volume kapiler.
Pada
tahun 1915 terbit buku dari Dr. Muller yaitu ”Lehbuch der Massage”di
Munchen gladbach. Karangan ini sudah berdasar ilmiah.
Banyak pendapat dahulu dikritik
dan ditinggalkan. Pendapatnya diikuti oleh Froliep. Norstorm, Kleen,
Hilledey, Edinger, Auerbach, dan Cornelis.Buku-buku lain dikarang oleh Prof.
A. Hoffa, Gocht, stork, dan Dubinus. Dalam buku-buku tersebut manipulasi
lama masih digunakan sesuai dengan tempat di massage.
Di
indonesia Sebelum Perang Dunia ke-II sudah ada orang Indonesia yang belajar
massage dari orang Belanda. Terutama dari serdadu Belanda bagian kesehatan.
Pada jaman merdeka, terdorong
oleh penyelenggaraan Asian Games yang membutuhkan banyak tenaga ahli massage,
telah diadakan pendidikan khusus ahli massage di Surakarta, Bandung, dan
semarang. Dewasa ini massage semakin banyak dipelajari dan menjadi mata kuliah
wajib di FPOK UPI. Dalam hal ini yang diajarkan terutama massage untuk
olahragawan, yang ditujukan kepada pembinaan kondisi jasmani.
Di
Indonesia sport massage bertambah populer lagi di kalangan atlit pada
pemusatian latihan Nasional Asian Games IV, Ganefo I, Olympiade Tokyo, maupun
di PON. Dengan demikian maka pengetahuan tentang sport massage merupakan suatu
keterampilan khusus di dalam olahraga Indonesia.
BAB III
TEKNIK DASAR
SPORT MASSAGE
3.1 TEKNIK DASAR SPORT MASSAGE
Berikut
merupakan teknik-teknik massage beserta tujuannya yang dikelompokkan beberapa
kategori,yaitu.
1)
Effleurage
Effleurage
Berfungsi
untuk memberikan rangsangan pada sistem syaraf dan jaringan yang
ada di bawah jaringan kulit serta memasok gizi dalam otot
dengan cara membantu kerja pembuluh darah vena dan menghangatkan badan.
Berdasarkan tekanan,stroking dalam
pelaksanaannya terbagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu.
(1) Superfisial stroking,manipulasi berupa elusan lembut terhadap permukaan
kulit yang berpengaruh menenangkan. Biasanya dilakukan dengan jari atau telapak
tangan dan dipakai untuk memulai,menyelang dan menutup masase.
(2) Medium stroking,tekanannya agak ditambah disesuaikan dengan otot
pasien.
(3) Deep stroking,manipulasi dengan tekanan lebih dalam yang terdiri
dari gerakan mengurut ke arah pusat (sentripetal) secara kontinyu dengan tujuan
untuk menguras otot dari endapan sisa metabolisme dan asam.
Berdasarkan pegangan,stroking ada 3
macam,yaitu.
(1) Palmar,dengan menggunakan telapak tangan dimana jari-jari harus rapat kecuali ibu
jari. Biasanya digunakan pada otot yang bentuknya mudah dipegang seperti paha
dan betis.
(2) Digital,dengan menggunakan jari-jari tangan,yang dikerjakan
dengan satu,dua atau seluruh jari. Manipulasi ini akurat untuk digunakan pada
bagian-bagian tubuh yang sempit.
(3) Knucle,dengan menggunakan kepalan. Biasanya digunakan untuk otot-otot yang tebal
dan keras misalnya tractus ilio tibialis.
2) Petrisage
(1) Kneading /
Petrisage (mengadoni dan memijat), berfungsi untuk menghancurkan sisa-sisa pembakaran, mengaktifkan
metabolisme tubuh dan melemaskan kekakuan dalam jaringan.
(2) Wringing (memeras),pegangan ini seperti memeras kain cucian
dimana tangan bergerak bertentangan,yang satu mendorong dan yang lain menarik
dan gerakan mengarah ke jantung.
(3) Rolling (menggeser)
(4) Walken,berfungsi untuk memberikan rangsangan pada persyarafan
dan jaringan dibawah kulit.
3) Shaking
Berfungsi
untuk memudahkan pengaliran atau pertukaran zat dalam otot, pembuluh darah, dan
syaraf pada tempatnya masing-masing.
4)
Friction
Friction
Berfungsi
untuk menghancurkan pengerasan-pengerasan dalam jaringan ikat dan otot,
mempercepat cairan getah bening, dan mempercepat peredaran darah.
Ada beberapa
variasi dalam pegangan ini,yaitu:
(1) Spiral,gerakan menggosok
dengan jari atau telapak tangan megikuti garis melingkar-lingkar berbentuk
spiral
(2) Circularly,menggosok
dengan jari atau telapak tangan membuat lingkaran-lingkaran tertutup sehingga
seluruh permukaan kulit tergosok
(3) Rotary,gerakan
menggosok membuat lingkaran yang luas seprti pada pinggul atau panggul
5) Walken
Gerakan menyapu secara bolak balik dengan menggunakan
ujung jari tangan terutama pada daerah punggung (posterior), dilakukan
secara berirama cepat dan bisa secara tidak beraturan gerak sapuannya.
Bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dengan
cepat dan sangat efektif untuk penderita hipotensi.
6) Tapotement(Pukulan)
Manipulasi ini terdiri dari
serangkaian tamparan atau pukulan yang lunak pada tubuh. Manipulasi ini banyak
digunakan dalam masase olahraga,yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi
pekerjaan kulit,jaringan ikat dibawah kulit,pekerjaan syaraf dan otot.
Manipulasi ini juga meningkatkan sirkulasi arteri serta memperbaiki fungsi
sayaraf dan tonus otot. Ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh dimasase
dengan menggunakan manipulasi ini,yaitu kepala,leher,perut dan bagian pinggang.
Ini karena dikhawatirkan akan mengganggu atau berakibat tidak baik terhadap
organ tubuh yang berada di sekitar bagian tubuh tersebut,misalnya di daerah
pinggang tidak diperbolehkan karena di daerah tersebut terdapat organ dalam
yaitu ginjal.
Ada beberapa macam tapotement yang
biasa digunakan para pemijat,yaitu.
(1) Hacking,gerakan ini
dilakukan dengan cepat mulai dari pergelangan, jangan dilakukan pada daerah
yang tidak ada tulangnya
(2) Clapping,memukul
dengan telapak jari-jari
(3) Beating,memukul
dengan kepalan bagian bawah
(4) Cupping,menepuk
tangan dengan telapak tangan yang dicekungkan
(5) Typing, gerakan
seperti mengetik dengan kelima jari-jari tangan kanan dan kiri bergantian
(6) Spatting,gerakan
menciprat dengan jari-jari tangan
(7) Chucking,gerakan
menjepit dan melepas bergantian
7) Melipat Kulit ( Skin rolling)
Manipulasi ini dimaksudkan untuk
melepaskan kulit dari jaringan ikat, dan melebarkan pembuluh kapiler (rambut)
dibawah kulit. Bertujuan untuk mempertinggi tonus dan
memperbaiki pertukaran zat serta peredaran darah dibawah kulit.
8) Tracktion
Gerakan
menarik jari-jari tangan dan kaki, lengan bawah dan atas, tungkai bawah dan
tungkai atas. Bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas persendian.
BAB IV
KONTRAINDIKASI
DAN INDIKASI
MASSAGE
4.1 Kontra
Indikasi Massage
Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan merupakan
kontra indikasi. Hal ini biasanya menyangkut keadaan sebagai berikut:
1.
Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan pasien.
2. Dalam
keadaan kena infeksi penyakit menular seperti : cacar, campak, demam, liver,
dan lain-lain.
3.
Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.
4.
Dalam keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat yang benar.
5.
Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah seperti arterisclerosis,
trombosis dan lain-lain.
6. Pada
setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita chorea dan neurathenia.
7.
Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung terjadi pendarahan, meskipun
sebab yang kurang jelas.
8.
Menderita penyakit tertentu yang bila dimassage dapat menyebabkan meluasnya
infeksi seperti bisul, borok, dsb
9.
Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang menunjukkan adanya pendarahan
di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan telah menutup dapat pecah
kembali bila dimassage. Judga pada luka yang belum sembuh atau baru sembuh.
10. Patah
tulang yang baru sembuh. Massage dapat mengganggu letak sambungan.
11.
Menderita penyakit tumor atau kanker.
12. Sedang
datang bulan atau pada hamil muda. Juga pada peradangan usus buntu
(appendicitis), Gastroentiritis, coliyis, dll. Demikian juga bila ada batu
dalam kandung empedu.
13.
Menderita tekanan darah tinggi, pendarahan otak, penyakit jantung dan
paru-paru.
4.2
Indikasi Massage
·
Penggunaan massage umumnya dianjurkan
setelah bekerja berat karena sangat besar manfaatnya dalam membantu
mengembalikan tubuh dalam keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan
kelelahan dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku,
nyeri, atau perasaan lemas. Massage demikian diasanya dilakukan kepada seluruh
tubuh dalam waktu yang cukup lama, kira-kira satu jam.
·
Pekerjaan ringan tetapi terus menerus
seperti misalnya terlalu lama duduk atau berdiri atau dalam pekerjaan yang
menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Dalam hal ini kelelahan mungkin bersifat
mental maupun fisik. Biasanya massage di akhir tugas tersebut mengembalikan
tubuh maupun perasaan kembali nyaman.
·
Di dalam dunia olahraga dewasa ini
massage telah menjadi sebagian upaya pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada
masa latihan, sebelum pertandingan, masa pertandingan, dan sesudah
pertandingan. Dalam pengiriman tim olahraga dewasa ini selalu mengikutsertakan
sedikitnya seorang masseur.
·
Untuk merawat dan mengembalikan fungsi
bagian badan setelah cedera, membantu mempercepat proses penyembuhan.
Seringkali massage diperlukan untuk meneruskan pekerjaan dokter, misalnya
setelah sembuh dari operasi atau perawatan dari patah tulang. Tugasnya adalah
mengembalikan fungsi-fungsi otot dan persendian yang biasanya mengalami
kekakuan.
BAB V
STRUKTUR TUBUH MANUSIA
PEMBAGIAN RANGKA TUBUH MANUSIA
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
A. Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan
Skeleton aksial terdiri dari:
- Tulang
Tengkorak
- Tulang
dada
- Tulang
rusuk
- ruas-ruas
tulang belakang
Tulang Tengkorak
Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang
tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas
tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan
bingkai pelindung dari otak.
Jenis-jenis tulang
tengkorak adalah:
1. Tulang tengkorak
bagian kepala terdiri dari:
- bagian
parietal --> tulang dahi
- bagian
temporal --> tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
- bagian
occipitas --> daerah belakang daritengkorak
- bagian
spenoid --> berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji
- bagian
ethmoid --> tulang yang menyususn rongga hidung
Sendi yang terdapat
diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
2. Tulang tengkorak
bagian wajah terdiri dari:
- rahang
bawah --> menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut
merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih
bebas
- Rahang
bawah --> menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit
- palatinum
(tulang langit0langit) --> menyusun sebagian dari rongga hidung dan
bagian atas dari atap rongga mulut
- zigomatik
--> tulang pipi
- tulang
hidung
- Tulang
lakrimal --> sekat tulang hidung
Tulang dada
Tulang
dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan
kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk,
tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah
besar dari kerusakan
Tulang dada tersusun
atas 3 tulang yaitu:
- tulang
hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua
- Tulang
badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang
rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai
sepuluh.
- Tulang
taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada.
Tulang ini terbentuk dari tulang rawan
Tulang Rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu:
- Tulang
rusuk sejati berjumlah tujuh pasang.
Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas
tulang belakang,
- sedangkan
ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang
rawan
- Tulang
rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk
ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada
bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan
ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang
melekatkannya pada satu titik di tulang dada
- Rusuk
melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk
ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang,
sedangkan ujung depannya bebas.
Tulang rusuk memiliki
beberapa fungsi diantaranya 1). melindungi jantung dan paru-paru dari
goncangan. 2). melindungi lambung, limpa dan ginjal. 3). membantu pernapasan.
4).
Ruas-ruas tulang
belakang
Ruas-ruas
tulang belakang disebut juga tulang belakang disusun oleh 33 uah tulang dengan
bentuk tidak beraturan. ke 33 buah tulang tersebut terbagai atas 5 bagian
yaitu:
- tujuh
ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut
tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari
tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan atau goyangan
"ya" atau goyangan "tidak"
- Dua
belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang punggung
pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk
- Lima
ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih
besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan
sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot
- Lima
ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga
terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
- bagian
bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx),
tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas tulang
belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong
kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ
B. Skeleton apendikular
Tersusun atas tulang
tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial terdiri dari
:
- Anggota
gerak atas
- anggota
gerak bawah
- gelang
panggung
- bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti
sakrum dan tulang coccyx
Tulang anggota gerak
atas (extremitas superior)
Tulang penyusun anggota
gerak atas tersusun atas:
- Humerus
/ tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang
panjang /pipa, ujung atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang
belikat. pada bagian bawah memiliki dua lekukan merupakan tempat
melekatnya tulang radius dan ulna
- Radius dan ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar dibandingkan
radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius memiliki
kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
- karpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan
oleh ligamen
- metakarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
- Palanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun
atas tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah
tulang.
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:
- Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai
dari gelang panggul sampai ke lutut.
- Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan dengan lutut bagian
ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang kering lebih
besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan beban atau
berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat
melekatnya beberapa otot
- Patela
/ tempurung lutut. terletak antara femur dengan
tibia, bentuk segitiga. patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan
memberikan kekuatan pada tendon yang membentuk lutut
- Tarsal
/ Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang
pendek, dan tersusun atas 8 tulang dengan salah satunya adalah tulang
tumit.
- Metatarsal
/ Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang
yang tersesun mendatar.
- Palanges
/ tulang jari-jari tangan. Tersusunetiap
jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang ibu jari atas 14 tualng.
Tulang gelang bahu
disebut juga tulang pectoral bahu tersusun atas 4 buah tulang yaitu 2 tulang
belikat (skapula) dan 2 tulang selangka ( klavikula).
Tulang selangka
berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan atas
(humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas,
ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya
berhubungan dengan tulang belikat.
Tulang belikat
(skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian
belakang dari tulang rusuk.
Fungsi utama dari
gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya
gerakan pada sendi
Tulang gelang panggul
terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak tulang
pinggul ini terpisah
terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun
(bagian bawah) dan tulang pubis (di bagian tengah). (Lihat gambar)
Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis.
Fungsi gelang panggung terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
JENIS
TULANG
Jenis tulang yang
menyusun tubuh manusia secara umum dibedakan atas 4 kelompok yaitu:
- Tulang
panjang : terdapat pada t. lengan atas (humerus), t. radius / pengumpil,
t. ulna / hasta, t. metakarpal / telapak tangan
- Tulang
pendek: terdapat pada tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki
- Tulang
pipih : terdapat pada tulang rusuk, t. dada, t. tengkorak, dan gelang bahu
- Tulang
tidak beraturan: terdapat pada beberapa tulang tengkorak, dan ruas-ruas
tulang belakang.
STRUKTUR
TULANG
Tulang
keras memiliki dua macam bentuk yaitu tulang kompak yang padat dan keras dan
tulang spons yang berlubang-lubang dan rapuh. Tulang kompak bentuknya padat,
keras dan membentuk perlindungan luar untuk jaringan tulang lainnya.
Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.
Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang.
Tulang spons terletak di bagian dalam dari tulang kompak, rapuh dan memiliki banyak pori atau rongga-rongga. tulang spons terdapat pada ujung-ujung dari tulang kompak.
Jaringan tulang disusun oleh beberapa bentuk sel tulang, yang terdapat dalam cairan ekstraseluler (matriks) berupa garam-garam anorganik (sebagain besar berupa kalsium dan fosfor). garam-garam organik inilah yang memberikan kekuatan pada tulang dan serabut kolagen yang memberikan sifat elastis pada tulang.
SEL TULANG
Ada lima jenis sel
tulang dalam jaringan tulang, yaitu:
- Sel
Osteogenik: yang memberikan tanggapan terhadap trauma, seperti fraktura
(patah tulang). Sel ini memberikan perlindingan pada tulang dan membentuk
sel-sel baru, sebagai pengganti sel-sel yang rusak
- Sel osteoblast: merupakan sel-sel pembentuk sel tulang.
Cel ini melakukan kegiatan sintesis dan sekresi mineral-mineral keseluruh
subtansi dasar dan subtansi pada daerah yang memiliki kecepatan
metabolisme yang tinggi
- Sel osteosit: merupakan sel tulang dewasa yang
terbentuk dari sel osteoblas. Sel-sel tulang ini membentuk jaringan tulang
disekitarnya. Sel osteosit memelihara kesehatan tulang, menghasilkan enzim
dan mengendalikan kandungan mineral dalam tulang, juga mengontrol
pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
- Sel osteoklas: merupakan sel tulang yang besar,
berfungsi untuk menghancurkan jaringan tulang. Sel
osteoklas berperan penting dalam pertumbuhan tulang, penyembuhan, dan
pengaturan kembali bentuk tulang
- sel
pelapis tulang: dibentuk oleh osteoblas disepanjang permukaan tulang orang
dewasa. sel tulang ini mengatur pergerakan kalsiun dan fosfat dari dan
kedalam tulang.
OSIFIKASI
Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi yaitu osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya.
osifikasi intra membran
berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang.
pada proses
perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm,
medoderm, dan endoderm. mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang
kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan darah. Tulang tengkorak berasal
langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.
Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.
Osifikasi endokondral adalah pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.
Sebagian besar tulang
juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi
endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang
aktif membelah. sel-sel kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa
kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas yang menghasilkan osteosit dan
menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.
Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks.
Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan komponen mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast, dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks.
komponen mineral tersusun atas kalsium karbonat yang memberikan kekuatan
dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus
mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien
rawat inap dan astronot, tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi
oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses sekresi oleh osteoblast.
Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya.
Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut mulai menurun produksinya.
5.2 SISTEM MUSCULARIS (OTOT
TUBUH MANUSIA)
1. Otot rangka
Otot rangka juga disebut otot skelet
atau otot serat lintang, otot bercorak, otot lurik dan musculus striata. Secara
mikroskopis, terlihat otot rangka tersebut terdiri dari sel-sel otot
(serabut-serabut otot) yang tebalnya kira-kira 10-199um dan panjangnya
kira-kira 15cm. inti terletak tepat di bawah permukaan sel, selain itu juga
Nampak adanya garis-garis terang dan gelap yang melintang, oleh karena itu
disebut otot serat melintang.
Satu sel otot diselubungioleh fasciapropria kemudian
beberapa
Fascicule diselubungi oleh selaput yang disebut fascia
superfisialis yang terdapat dibawah kulit membentuk fasciculus
otot. Di dalam sarcoplasma terdapat sejumlah mitokondria(sarcosum). Warna
otot ditentukan oleh adanya suplay darah dan kandungan myoglobin, juga kadar
air maupun banyaknya fibril-fibril yang menyusunya. Oleh karena itu otot yang
tipis biasanya warnanya lebih muda karena kandungan air yang sedikit, fibrilnya
juga lebih sedikit serta suplay darahpun sedikit, jika disbanding otot yang
tebal akan berwarna gelap.
Bentuk fasciculus otot ini biasanya
berupa kumparan, bagian tengah menggembung yang disebut empal
(ventrikel), dan kedua ujungnya mengecil yang disebut dengan urat
otot (lendon). Pada umumnya tendon tersebut melekat pada tulang,
sifatnya keran dan liat. Bagian ventrikel penting dalam fungsi gerak aktif,
yaitu terjadi kontraksi (mengkerut). Jika kontraksi terjadi pada ventrikel otot
tersebut maka akan terjadi gerakn tulang dengan perantaraan persendian dimana
otot melekat melalui tendonya.
Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih,
sehingga tiap otot mempunyai dua tempat pelekatan. Istilah perlekatan pada
segmen tulang biasanya digunakan :
1.
Punctum fixum (origo) yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang tidak ikut bergerak.
2.
Punctum mobile (insertion) yaitu
perlekatan otot pada segmen tulang yang bergerak.
Sedang
istilah lain yang juga sering digunakan sekarang tanpa mengngat tempat
perlekatan tersebut bergerak atau tidak bergerak yaitu :
1.
Perlekatan distal, yaitu perlekatan otot pada segmen
tulang yang berada disebelah distal (terletak menjauhi dari semua badan).
2.
Perlekatan proximal, yaitu perlekatan otot pada segmen
tulang yang berada disebelah proximal (terletak lebih dekat dengan sentrum
badan).
2. Otot
polos
Otot ini juga disebut musculus nontriata, otot alat
dalam, otot tak sadar. Terdiri dari sel-sel berbentuk spindel dengan
panjang 40-200 u.m dan tebal 4-20 u.m, dengan inti berada di tengah.
Miofibrilnya sulit untuk dilihat, tidak mempunyai garis-garis gelap terangya. Serabut
retikuler (bentuk jala) tranvesal menghubungkan sel-sel otot menbentuk suatu
berkas sehingga menjadi satu unit funsional.
Otot polos tidak melekat pada tulang tetapi ikut
membentuk alat dalam seperti terdapat pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan,
system urogenitalis dan lain sebagainya.
Otot polos bekerja tidak dipengaruhi oleh kehendak,
tidak terlalu cepat tetapi berurutan dan tidak cepat lelah. Oleh pengaruh
hormonal, kemungkinan otot polos dapat bertambah panjang dan berproliferasi (membentuk
sel-sel baru) contohnya yaitu pada uterus, serabut otoitnya dapat mencapai 800
u.m
3. Otot jantung
Serabut-serabut otot yang mengandung sarcaoplasma
dalam jumlah besar membentuk jala-jala, seperti otot serat lintang juga
terdapat garis-garis melintang gelap dan terang tetapi sarcomernya lebih
pendek, intinya terletak ditengah, sarcosom jauh lebih banyak dari otot rangka,
serabut otot bercabang-cabang. Otot jantung bergerak teratur dan tidak cepat,
tetapi diluar kehendk kita.\
B. BENTUK
OTOT
Tempat perlekatan insertion atau distal, sering kali
terdapat kepala otot yang bergabung dengan venter (empal0 otot dan berakhir
pada tendo.
Bermacam-macam
bentuk otot penyususn tubuh, diantaranya :
1.
Otot fusiformis yaitu otot yang mempunyai
serabut-serabut panjang dan menghasilkan gerakan yang luas, tetapi tidak kuat
biasanya mempunyai tendo yang relative pendek.
2.
Otot unipenatus yaitu otot yang mempunyai
tendo panjang walaupun serabut-serabut otot yang melekat pada tendo tersebut
merupakan otot pendek-pendek, otot ini lebih kuat.
3.
Otot bipenatus yaitu otot yang mempunyai
struktur sama dengan unipenatus, hanya serabut-serabut otot melekat pada kedua
sisi tendo.
4.
Otot planus ialah otot yang mempunyai
tendo tipis atau sponeurosis.
Berdasarkan
perlekatan pada origo atau distal tersebut dapat dibedakan otot:
1.
Otot dengan kepala dua, tiga atau empat, dimana
empalnya bersatu menjadi satu dan berakhir pada tendo yang sama, contohnya :
m.bisep brachii, trisep brachii.
2.
Otot dengan satu kepala dan
mempunyai satu atau lebih tendo perantara, dengan dua atau tiga venter (empal)
otot, contohnya pada m.digastricus (otot perut)/ m.abdominis.
C. FUNGSI
OTOT
Diantar
fungsi otot adalah sebagai berikut :
1.
Alat gerak aktif
2.
Alat transportasi
3.
Pembentuk alat-alat dalam
Untuk fungsi
pertama yaitu alat gerak aktif, terjadi bila venter otot mendapatkan rangsang,
kemudian contraksi maka akan menggerakan tualang-tulang yang dilekatinya, ini
dilakukan oleh otot rangka. Berdasarkan proses tersebut maka otot dapat
dikelompokkan :
1) Kelompok otot yang saling memebantu dan
berlawanan
1.
Otot saling membantu (otot sinergis), yaitu beberapa
otot yang bekerja pada satu sendi da saling membantu sehingga memberikan
gerakan semacam.
Contohnya :
M. bisep brachii (otot bisep lengan atas) dengan m cocarobrachialis gerakan
fleksi (bengkoknya lengan bawah).
1.
Otot saling berlawanan (antagonis), yaitu dua atau
lebih otot yang bekerja pada satu sendi dan saling berlawanan arahnya sehingga
gerakanya saling menghambat otot yang satu dengan yang lainya. Contohnya pada
otot bisep lengan atas dengan otot trisep lengan atas (m trisep brachii). Bisep
menyebabkan gerakan fleksi pada lengan sedang trisep menyebabkan gerakan
extensi (meluruskan) lengan.
2) Kelompok
otot berdasarkan gerak dasar tertentu :
1.
Otot fleksor : otot yang menyebabkan
gerakan fleksi (membengkokan tulang) misalnya M bisep brachii membengkokan
lengan bawah.
2.
Otot extensor : otot yang menyebabkan gerakan
extensi (meluruskan tulan) misalnya : M trisep brachii meluruskan lengan bawah.
3.
Otot abductor : otot yang menyebabkan
gerakan abduksi (menjauhi tubuh), misalnya m deltoideus menyebabkan abduksi
lengan atas pada sendi bahu.
4.
Otot adductor : otot yang menyebabkan
gerakan adduksi (mendekati tubuh), misalnya m pectoralis mayor (otot dada
besar) menyebabkan gerakan adduksi lengan atas pada sendi bahu, jadi berlawanan
dengan m deltoideus.
5.
Otot pronator : otot yang menyebabkan
gerakan pronasi (memutar kebawah) misalnya : m prenator kwadratus memutar
telapak tangan sehingga tertelungkup yang selalu bekerja sama secara sinergis
dengan m prenator.
6.
Otot supinator : otot yang menyebabkan
gerakan memutar/ke luar (supinasi). Misalnya : m brachii yang memutar lengan
bawah sehingga telapak tangan menengadah.
7.
Otot rotator : otot yang menyebabkan
gerakan rotasi (memutar). Misalnya : m gluteus maximus yang menyebabkan gerakan
rotasi ke dalam tungkai atas pad sendi pangkal paha.
3) Kelompok
otot yang bekerja pada satu sendi atau lebih.
1.
Otot monoartikuler, otot yang hanya melalui satu sendi
dan bekerja pada satu sendi tersebut. Misalnya : m brachiodialis.
2.
Otot polyarticuler, otot yang melewati lebih dari satu
sendi dan bekerja lebih dari satu sendi. Misalnya : m hamstring pada daerah
pangkal paha dan bekerja pada sendi pangkal paha dan lutut.
D. OTOT SKELET PEMBENTUK TUBUH MANUSIA
Otot skelet
terdiri dari :
1. Otot-otot kepala
Otot pada
bagian kepala dibagi atas :
1.
Otot kulit kepala yang terhimpun diantaranya :
- M
occipitofrontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis dan
venter otot lainya pada os frontalis).
- M
temporalis (venter otot yang satu pada os temporalis dan lainya pada
os parietalis).
1.
Otot kulit wajah yang terhimpun diantaranya :
- M
nasalis (otot hidung)
- M
orbicularis oculi (otot lekuk mata)
- M
orbicularis oris (otot sekitar mulut)
- M
temporalis (otot pelipis)
- M
frontalis (otot dahi)
- M
sternocleiodomastoideus (otot silang leher)
1.
Otot pengunyah yang terdiri dari :
- M
masseter, menutup rahang dengan mengangkat mandibula.
- M
temporalis, elevator rahan bawah yang paling kuat.
- M
pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula.
Otot-otot
kepala merupakan otot mimic yaiotu otot yang memancar kedalam kulit wajah
maupun kepala, jika kontraksi menyebabkan penggeseran kulit.
Penggeseran tersebut mengakibatkan lipatan-lipatan dan
kerutan, inilah meruakan dasar dari ekspresi wjah seseorang. Sehingga orang
dapat memperlihatkan wajah gembira atau sedih dan sebagainya. Ekpresi wajah
tersebut tergantung pada banyak factor, diantaranya usia, intelektual, sifat
ras, pada orang yang masih muda, kulit masih elastic, sehingga sifat kulit
nasih reversible, tetapi pada orang yang
lebih tua, sifat elastisitet kulit sudah mulai berkurang maka kerutan mungkin
dapat menetap. Otot-otot kulit kepala merupakan epikranius, sangat longgar dan
berikatan dengan kulit kepala. Terutama pada venter anteriornya dapat
menimbulakn kerutan-kerutan pada dahi, selain itu kontraksi kontraksi kedua
venter frontalis dapat mengangkat alis mata dan kelopak mata ats, hal ini dapat
mengakibatkan ekspresi wajah keheranan.
Sedang pada kulit wajah, m orbicularis oculi berfungsi
untuk menimbulkan ekspresi kekuatiran. Muskulus ini ada tiga bagian yaitu pars
orbitalis berfungsi untuk penutupan kelopak mata, pars pelpebralis berkaitan
dengan reflek mengedip, pars lacrimalis untuk mengeluarkan isi air mata. Akrena
hubungan serabut-serabut otot ini sangat erat sekali dengankulit, maka
dihasilkan lipatan-lipatan berbentuk radier pada daerah sudut lateral mata.
Pada usia lanjut daerah tersebut pada umumnya terjadi lipatan yang permanen.
1.
2. Otot-otot badan
Otot-otot
pembentuk badan terdiri atas :
1.
a. Otot punggung
Otot punggung sejati terdapat dua buah yang rumit
susunanya, terletak disebelah belakang yang terdiri dari musculus
intervetrebalis. Otot punggung sejati tersebut dinamakan penegak batang badan
dan sangat penting artinya untuk sikap dan gerak tulang belakang. Biasanya otot
punggung sejati ditutup oleh otot punggung sekunder yang sebenarnya termasuk
otot-otot gerak atas maupun bawah.
b. Otot perut
Dinding depan perut dibentuk oleh otot lurus perut
(musculus rectus abdominis) yang terletak di kanan dan kiri garis tengah badan
(linea alba). Di sisinya terdapat otot lebar perut yang didalamnya terdapat
otot serong luar perut (musculus obliquus externus) dan di lapisan dalamnya terdapat
otot serong dalam perut (musculus obliquus internus) dan otot lintang perut
(musculus tranversus abdominis), otot tersebut terentang antar gelang pinggul
dan rangk adada, merupakan sebuah penututp yang dapat kontraksi secara aktif
sehingga dapat mempengaruhi letak dan gerak rangka dada dan secara tidak
langsung mempengaruhi setiap tulang belakang.
c. Otot dada
Otot dada dibentuk oleh otot di sela-sela iga
(musculus intercostalis) yang mempengaruhi gerak iga serta menjaga supaya tidak
terjadi tonjolan maupun lekukan sela-sela antar iga yang dikarenakan selalu
berubah-ubah sesuai dengan fungsinya. Selain itu musculus intercostalis juga
berguna untuk menyempurna dinding thorax. Otot-otot leher terentang antara
pinggir atas tulang dada dan tulang lidah, ada pula yang melekat pada pangkal
tulang tengkorak. Otot tersebut penting artinya untuk gerakan kepala dan leher,
juga gerak pangkal tengkorak dan tulang lidah untuk menelan. Otot-otot leher
yang lain terletak didepan da di sisi tulang belakang dan sebagian melekat pada
tulang rusuk atas.
d. Otot pelvis (otot gelang panggul)
Terdiri dari
:
o
Otot bokong besar (m gluteus maximus).
o
Otot bokong tengah ( m gluteus medius).
o
Otot bokong kecil ( m gluteus minimus)
o
Otot psoas yang melekat pada os coxa.
o
Otot penegak selaput otot lebar ( m tensor fasciae
alata).
M gluteus
ketiganya berfungsi dalam gerakan extensi dari extremitas inferior, sedang otot
psoas dan m tensor fasciaealata berfungsi untuk gerakan fleksi dari extremitas
inferior.
3. Otot-otot anggota tubuh (extremitas)
a. Extremitas
superior
Untuk
gerakan anggota atas, maka diperlukan otot-otot :
o
Otot gelang bahu
o
Otot lengan tas
o
Otot lengan bawah
o
Otot tangan
Sebagian
otot gelang bahu terentang antara rangka badan, tengkorak dan gelang bahu.
Otot-otot tersebut adalah :
o Otot belah
ketupat ( m rhomboideus)
o Otot gergaji
depan ( m serratus anterius)
o Otot
kerudung ( m trapeizeus)
o Otot silang
leher ( m sternocleidomastoideus)
Selain itu
untuk menggerakan lengan atas terhadap gelang bahu adalah :
o Otot deltoid
terdapat di sebelah superior lengan atas.
o Otot bulat
kecil ( m caput breve bicep brachii) terdapat dibawah lengan atas.
o Otot bulat
besar ( m caput longum bicep brachii) yang erada di posterior m caput breve
bicep brachii.
Otot yang
terentang antara rangka badan dengan lengan juga penting untuk gerakan abduksi
dan adduksi extremitas superior diantaranya :
o Otot dada
besar ( m pectoralis mayor)
o Otot
punggung lebar ( m latissium dorsi)
●
Sedangkan otot yang membentuk lengan atas adalah :
o Otot flexor
yang terletak didepan bidang :
o Otot bicep
brachii
o Otot
brachialis ( m coracobrachialis)
o Otot
extensor, terletak di bidang belakang lengan atas :
o Otot tricep
brachii
Otot fleksor
(ketul) dan otot extensor (kedang) tersebut juga dapat menggerakkan lengan di
sendi siku dan sebagian sendi bahu.
Otot
penyusun lengan bawah berlekatan dengan telapak tangan dan jari-jari dengan
perantaraan urat-urat panjang yang disebut urat pergelangan tangan yang
melintang di daerah pergelangan tangan (sponeurosis Palmaris) untuk
menggerakkan
pergelangan pergelangan tangan dan jari-jari, sedang otot yang melekat pada os
radius bertanggung jawab menggerakkan lengan bawah. Menurut letak otot dalam
hubunganya satu sama lain maka otot lengan bawah dengan pembatas os ulna dan os
radius dengan membrane osseanya juga dapat dibagi :
o Otot ventral
senagai otot flexor
o Otot dorsal
sebagai otot extensor.
b. Extremitas inferior
Dapat
dibedakan :
1.
1. Otot pangkal paha
Otot pangkal
paha disusun oleh otot yang sama dengan otot pelvis dan otot yang melekat pada
os femoris dan gelang panggul, diantaranya :
Otot extensor terletak dibidang depan :
-
Otot kuadrisep paha ( m quadrisep femoris)
-
Otot silang paha ( m Sartorius)
Optot fleksor terletak dibidang belakang :
-
Otot ramping ( m gracilis)
-
Otot separuh selaput paha ( m semimembranus femoris)
-
Otot bisep paha ( m bisep femoris)
2. Otot tungkai atas dan bawah
Otot tungkai
semuanya melekat pada kai dan jari-jari kaki dengan perantara tendon (urat-urat
panjang), yang semuanya diikat didaerah pergelangan kai. Terdapat tendo yang
terbesar yaitu tendo akhiles. Otot yang terdapat di tungkai :
1.
Golongan depan :
-
Otot tulang kering depan (m tibialis anterior)
-
Otot kedang jari (m extensor digitorium manus)
Golonganterletak dibidang luar
-
Otot sisi betis panjang dan pendek ( m peroneus longus dan brevis fibularis)
Golongan belakang
-
Otot tricep betis ( m trisep fibularis)yang terdiri dari :
·
Perut betis (m gastronemius)
·
Otot betis (m soleus)
·
Urat kering (tendo akhiles)
1.
Golongan bawah:
- Otot
ketul dalam pada kaki dan jari-jari kaki ( m flexor profundipedis et digitorium
pedis). Keempat daerah otot tersebut mempunyai fungsi tertentu.
-
Golongan depan untuk mengngkat ujung kaki dan meregangkan jari-jari.
-
Golongan bidang luar (sisi) untuk menggerakan kaki keluar dari sendi
loncat bawah.
- Golongan
belakan untuk menurunkan ujung kaki, pada serabut otot tersebut kontraksi, juga
untuk mengengkat tubuh di atas jari-jari kaki.
-
Golongan bawah berfungsi untuk menurunkan ujung kaka, membengkokan jari
kaki dan menggerakan kak ke dalam.
3. Otot kaki
Otot-otot
kaki pendek dan telapak kaki melekat pada jari-jari kaki.
Transportasi ialah proses pengedaran
berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang
tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1. Darah
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang diedarkan melalui pembuluh limfe.Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan pembuluh darah.
1. Darah
Bagian-bagian
darah
Sel-sel
darah (bagian yg padat)
Eritrosit
(sel darah merah)
Leukosit
(sel darah putih)
Trombosit
(keping darah)
SerumPlasma
Darah (bagian yg cair)
Fibrinogen
Fungsi Darah
Fungsi Darah
Darah
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.
Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea
dikeluarkan
melalui ginjal
3.
Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4.
Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6.
Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7.
Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Jantung
manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik
kiri, serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada
manusia dan hewan adalah sama.
Ada
3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan
pembuluh darah halus)
Pembuluh
Nadi
Tempat
Agak ke dalam
Dinding
Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis Aliran darah Berasal dari jantung
Denyut terasa Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Denyut terasa Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
Bila
ada luka Darah memancar keluarPembuluh Vena Dinding Pembuluh Tipis, tidak
elastis Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan) Aliran darah Menuju
jantung Denyut tidak terasa Katup Disepanjang pembuluh
Bila
ada luka Darah Tidak memancar
1.
Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping
darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya
cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang
antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening
(limfe)
Penyakit
pada Sistem Transportasi
1.
Anemia
•
Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia
Sel
darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah
3.
Hemofili
Darah
sulit/tidak bisa membeku
4.
varises
Pelebaran
pembuluh vena
5.
Atherosklerosis
Penyumbatan
pembuluh darah oleh lemak
6.
Arteriosklerosis
Penyumpatan
pembuluh darah oleh zat kapur
7.
leukopeni
jumlah
sel darah putih kurang dari normal
5.4 Sistem Endokrin Pada Manusia
sistem
endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur
aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar hipofisa/putuitari,
kelenjar pankreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratiroid
dan kelenjar buntu.
Sistem
endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi
tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis
tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan
dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise
posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan
atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf.
Bila sistem
endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
A. Struktur
Terdapat dua
tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ
internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar,
pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis
untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke
dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada
Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise,
tiroid dan paratiroid, serta timus
B. Hormon dan fungsinya
Kata hormon
berasal dari bahasa Yunani hormon yang artinya membuat gerakan atau membangkitkan.
Hormon mengatur berbagai proses yang mengatur kehidupan. Sistem endokrin
mempunyai lima fungsi umum :
1. Membedakan sistem saraf dan
sistem reproduktif pada janin yang sedang berkembang
2. Menstimulasi urutan
perkembangan
3. Mengkoordinasi sistem
reproduktif
4. Memelihara lingkungan
internal optimal
5. Melakukan respons korektif
dan adaptif ketika terjadi situasi darurat
C. Klasifikasi
Dalam hal
struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air
atau yang larut dalam lemak. Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida
(mis., insulin, glukagon, hormon adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan
katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin, epinefrin)Hormon yang larut dalam
lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut
dalam air bekerja melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat
menembus membran sel dengan bebas.D. Karakteristik Meskipun setiap hormon adalah
unik dan mempunyai fungsi dan struktur tersendiri, namun semua hormon mempunyai
karakteristik berikut.Hormon disekresi dalam salah satu dari tiga pola berikut
(1) sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam.
Kortisol adalah contoh hormon diurnal. Kadar kortisol meningkat pada pagi hari
dan turun pada malam hari. (2) Pola sekresi hormonal pulsatif dan siklik naik
turun sepanjang waktu tertentu, seperti bulanan. Estrogen adalah non siklik
dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi. (3) Tipe sekresi
hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya.
Hormon paratiroid disekresi dalam berespons terhadap kadar kalsium serum.
Hormon
bekerja dalam sistem umpan balik. Loop umpan balik dapat positif atau negatif
dan memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam situasi lingkungan optimal.
Hormon mengontrol laju aktivitas selular. Hormon tidak mengawali perubahan
biokimia. Hormon hanya mempegaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang
sesuai, yang melalukan : fungsi spesifik. Hormon mempunyai fungsi dependen dan
interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering merangsang pelepasan
hormone dari kelenjar lainnya. Hormone secara konstan di reactivated oleh hepar
atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
E. Regulasi
Peran
hipotalamus dan kelenjar hipofiseDua kelenjar endokrin yang utama hádala
hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak
langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem
endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari
hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon
realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam
kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise.
Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.Hormon yang
disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon.
Perhatikan bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak
jauh dari tempat kelenjar induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari
lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan kontraksi uterus. Hormon
hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik.
Kelenjar yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.
Sistem umpan balik
Kadar hormon
dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah
mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih
jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangi
perubahan awal yang memicu pelepasan hormon. Misalnya peningkatan sekresi ACTH
dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari
korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar
substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol
melalui Sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari pulau langerhan di pankreas
didorong oleh kadar glukosa darah.Aktivasi sel-sel targetManakala hormon
mencapai sel target, hormon akan mempengaruhi cara sel berfungsi dengan satu
atau dua metoda, pertama melalui penggunaan mediator intraselular dan kedua
mengaktifkan gen-gen di dalam sel. Salah satu mediator intraselular adalah cyclic
adenosine monophosphate (cAMP), yang berikatan dengan permukaan dalam dari
membran sel. Ketika hormon melekat pada sel, kerja sel akan mengalami sedikit
perubahan. Misalnya, ketika hormon pankreatik glukagon berikatan dengan sel-sel
hepar, kenaikan kadar AMP meningkatkan pemecahan glikogen menjadi glukosa. Jika
hormon mengaktifkan sel dengan berinteraksi dengan gen, gen akan mensitesa
mesenger RNA (mRNA) dan pada akhirnya protein (mis., enzim, steroid). Substansi
ini mempengaruhi reaksi dan proses selular.
1.Struktur dan fungsi
hipotalamus
Hipotalamus
terletak di batang otak tepatnya di dienchepalon, dekat dengan ventrikel otak
ketiga (ventrikulus tertius) Hipotalamus sebagai pusat tertinggi sistem
kelenjar endokrin yang menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan
saraf. Hormon yang dihasilkan hipotalamus sering disebut faktor R dan I
mengontrol sintesa dan sekresi hormon hipofise anterior sedangkan kontrol
terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf. Pembuluh darah
kecil yang membawa sekret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik
hipofise. Hormon-hormon hipotalamus antara lain:a. ACTH : Adrenocortico
Releasing Hormonb. ACIH : Adrenocortico Inhibiting Hormonc. TRH : Tyroid
Releasing Hormpnd. TIH : Tyroid Inhibiting Hormone. GnRH : Gonadotropin
Releasing Hormonf. GnIH : Gonadotropin Inhibiting Hormong. PTRH : Paratyroid
Releasing Hormonh. PTIH : Paratyroid Inhibiting Hormoni. PRH : Prolaktin
Releasing Hormonj. PIH : Prolaktin Inhibiting Hormonk. GRH : Growth Releasing
Hormonl. GIH : Growth Inhibiting Hormonm. MRH : Melanosit Releasing Hormonn.
MIH : Melanosit Inhibiting Hormon
Hipotalamus sebagai bagian dari
sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon hipofise. Hipofise
anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol
melalui kerja saraf.
2. Struktur dan Fungsi
Hipofise
Hipofise
terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval
dengan diameter kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior,
merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise.
Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior, merupakan 1/3
bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga
neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus
posterior hipofise dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.
Lobus intermediate (pars
intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan posterior, fungsinya
belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan
lobus ini mungkin menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara
histologis, sel-sel kelenjar hipofise dikelompokan berdasarkan jenis hormon
yang disekresi yaitu:
a. Sel-sel somatotrof bentuknya
besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500 nm dan terletak di
sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkan hormon somatotropin
atau hormon pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga
mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm, menghasilkan prolaktin
atau laktogen.
c. Sel-sel Tirotroph berbentuk
polihedral, mengandung granula sekretori dengan diameter 50-100 nm,
menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter
sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori, menghasilakan FSH dan
LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan granula
terbesar, menghasilkan ACTH.
e. Sel nonsekretori terdiri atas
sel kromofob. Lebih kurang 25% “sel kelenjar hipofise tidak dapat diwarnai
dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob.
Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular
adalah sel-sel yang berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan
nontropik. Hormon tropik akan mengontrol sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran
sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung pada organ sasaran. Kemampuan
hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas kelenjar
endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.
3. Struktur dan Fungsi
Kelenjar Tiroid
Kelenjar
tiroid terletak pada leher bagian depan, tepat di bawah kartilago krikoid,
disamping kiri dan kanan trakhea. Pada orang dewasa beratnya lebih kurang 18
gram. Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yaitu lobus kiri kanan yang
dipisahkan oleh isthmus. Masing-masing lobus kelenjar ini mempunyai ketebalan
lebih kurang 2 cm, lebar 2,5 cm dan panjangnya 4 cm. Tiap-tiap lobus mempunyai
lobuli yang di masing-masing lobuli terdapat folikel dan parafolikuler. Di
dalam folikel ini terdapat rongga yang berisi koloid dimana hormon-hormon
disintesa.kelenjar tiroid mendapat sirkulasi darah dari arteri tiroidea
superior dan arteri tiroidea inferior. Arteri tiroidea superior merupakan
percabangan arteri karotis eksternal dan arteri tiroidea inferior merupakan
percabangan dari arteri subklavia.Lobus kanan kelenjar tiroid mendapat suplai
darah yang lebih besar dibandingkan dengan lobus kiri. Dipersarafi oleh saraf
adrenergik dan kolinergik. saraf adrenergik berasal dari ganglia servikalis dan
kolinergik berasal dari nervus vagus.
Kelenjar
tiroid menghasilkan tiga jenis hormon yaitu T3, T4 dan sedikit kalsitonin.
Hormon T3 dan T4 dihasilkan oleh folikel sedangkan kalsitonin dihasilkan oleh
parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon-hormon ini adalah yodium yang
diperoleh dari makanan dan minuman. Yodium yang dikomsumsi akan diubah menjadi
ion yodium (yodida) yang masuk secara aktif ke dalam sel kelenjar dan
dibutuhkan ATP sebagai sumber energi. Proses ini disebut pompa iodida, yang
dapat dihambat oleh ATP-ase, ion klorat dan ion sianat.
Sel folikel
membentuk molekul glikoprotein yang disebut Tiroglobulin yang kemudian
mengalami penguraian menjadi mono iodotironin (MIT) dan Diiodotironin (DIT).
Selanjutnya terjadi reaksi penggabungan antara MIT dan DIT yang akan membentuk Tri
iodotironin atau T3 dan DIT dengan DIT akan membentuk tetra iodotironin atau
tiroksin (T4). Proses penggabungan ini dirangsang oleh TSH namun dapat dihambat
oleh tiourea, tiourasil, sulfonamid, dan metil kaptoimidazol. Hormon T3 dan T4
berikatan dengan protein plasma dalam bentuk PBI (protein binding Iodine).
Fungsi hormon-hormon tiroid antara adalah:
a. Mengatur laju metabolisme
tubuh. Baik T3 dan T4 kedua-duanya meningkatkan metabolisme karena peningkatan
komsumsi oksigen dan produksi panas. Efek ini pengecualian untuk otak, lien,
paru-paru dan testes
b. Kedua hormon ini tidak
berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3
lebih cepat dan lebih kuat reaksinya tetapi waktunya lebih singkat dibanding
dengan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3
setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
c. Memegang peranan penting
dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang
d. Mempertahankan sekresi GH dan
gonadotropin
e. Efek kronotropik dan
Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah
irama jantung.f. Merangsang pembentukan sel darah merahg. Mempengaruhi kekuatan
dan ritme pernapasan sebagai kompensasi tubuh terhadap kebutuhan oksigen akibat
metabolisme h. Bereaksi sebagai antagonis insulinTirokalsitonin mempunyai
jaringan sasaran tulang dengan fungsi utama menurunkan kadar kalsium serum
dengan menghambat reabsorpsi kalsium di tulang. Faktor utama yang mempengaruhi
sekresi kalsitonin adalah kadar kalsium serum. Kadar kalsium serum yang rendah
akan menekan ;pengeluaran tirokalsitonin dan sebaliknya peningkatan kalsium
serum akan merangsang pengeluaran tirokalsitonin. Faktor tambahan adalah diet
kalsium dan sekresi gastrin di lambung.
4. Struktur dan Fungsi
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar
paratiroid menempel pada bagian anterior dan posterior kedua lobus kelenjar
tiroid oleh karenanya kelenjar paratiroid berjumlah empat buah. Kelenjar ini
terdiri dari dua jenis sel yaitu chief cells dan oxyphill cells. Chief cells merupakan
bagian terbesar dari kelenjar paratiroid, mensintesa dan mensekresi hormon
paratiroid atau parathormon disingkat PTH.
Parathormon
mengatur metabolisme kalsium dan posfat tubuh. Organ :argetnya adalah tulang,
ginjal dan usus kecil (duodenum). Terhadap tulang, PTH mempertahankan resorpsi
tulang sehingga kalsium serum :neningkat. Di tubulus ginjal, PTH mengaktifkan
vitamin D. Dengan vitamin D yang aktif akan terjadi peningkatan absorpsi
kalsium dan posfat dari intestin. Selain itu hormon inipun akan meningkatkan
reabsorpsi Ca dan Mg di tubulus ginjal, meningkatkan pengeluaran Posfat, HCO3
dan Na. karena sebagian besar kalsium disimpan di tulang maka efek PTH lebih
besar terhadap tulang. Factor yang mengontrol sekresi PTH adalah kadar kalsium
serum di samping tentunya PTSH
5. Struktur dan fungsi
kelenjar Pankreas
Pankreas
terletak di retroperiotoneal rongga abdomen bagian atas, dan terbentang
horizontal dari cincin duodenal ke lien. Panjang sekitar 10-20 cm dan lebar
2,5-5 cm. mendapat pasokan darah dari arteri mensenterika superior dan
splenikus.
Pankreas
berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin
didukung oleh pulau-pulau Langerhans. Pulau-pulau Langerhans terdiri tiga jenis
sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan yang menghasilkan glukoagon, sel beta
yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somatostatin namun
fungsinya belum jelas diketahui.
Organ sasaran
kedua hormon ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Glukagon dan insulin
memegang peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat ,dipengaruhi oleh kedua hormon ini.
Fungsi kedua hormon ini saling bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin
menurunkan kadar gula darah sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula
darah. Perangsangan glukagon bila kadar gula darah rendah, dan asam amino darah
meningkat. Efek glukoagon ini juga sama dengan efek kortisol, GH dan
epinefrin.Dalam meningkatkan kadar gula darah, glukagon merangsang glikogenolisis
(pemecahan glikogen menjadi glukosa) dan meningkatkan transportasi asam amino
dari otot serta meningkatkan glukoneogenesis (pemecahan glukosa dari yang bukan
karbohidrat). Dalam metabolisme lemak, glukagon meningkatkan lipolisis
(pemecahan lemak).Dalam menurunkan kadar gula darah, insulin sebagai hormon
anabolik terutama akan meningkatkan difusi glukosa melalui membran sel di
jaringan. Efek anabolik penting lainnya dari hormon insulin adalah sebagai
berikut:a. Efek pada hepar1) Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa2)
Menghambat glikogenolisis, glukoneogenesis dan ketogenesis3) Meningkatkan
sintesa trigliserida dari asam lemak bebas di heparb. Efek pada otot1)
Meningkatkan sintesis protein2) Meningkatkan transportasi asam amino3)
Meningkatkan glikogenesisc. Efek pada jaringan lemak
1) Meningkatkan sintesa
trigliserida dari asam lemak bebas
2) Meningkatkan penyimpanan
trigliserida3) Menurunkan lipolisis
6. Struktur dan Fungsi
Kelenjar Adrenal
Terletak di kutub atas kedua
ginjal. Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas
ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel
pada ginjal.
Kelenjar
adrenal terdiri dari dua lapis yaitu bagian korteks dan bagian medulla.
Keduanya menunjang dalam ketahanan hidup dan kesejahteraan, namun hanya korteks
yang esensial untuk kehidupan.
a.Korteks adrenal
Korteks
adrenal esensial untuk bertahan hidup. Kehilangan hormonadrenokortikal dapat
menyebabkan kematian. Korteks adrenal mensintesa tiga kelas hormon steroid
yaitu mineralokortikoid, glukokortikoid, dan androgen.
b. Mineralokortikoid
Mineralokortikoid
(pada manusia terutama adalah aldosteron) dibentuk pada zona glomerulosa
korteks adrenal. Hormon ini mengatur keseimbangan elektrolit dengan
meningkatkan retensi natrium dan ekskresi kalium. Aktivitas fisiologik ini
selanjutnya membantu dalam mempertahankan tekanan darah normal dan curah
jantung. Defisiensi mineralokortikoid (penyakit Addison’s) mengarah pada
hipotensi, hiperkalemia, penurunan curah jantung, dan dalam kasus akut, syok.
Kelebihan mineralokortikoid mengakibatkan hipertensi dan hipokalemia.
c. Glukokortikoid
Glukokortikoid
dibentuk dalam zona fasikulata. Kortisol merupakan glukokortikoid utama pada
manusia. Kortisol mempunyai efek pada tubuh antara lain dalam: metabolisms
glukosa (glukosaneogenesis) yang meningkatkan kadar glukosa darah; metabolisme
protein; keseimbangan cairan dan elektrolit; inflamasi dan imunitas; dan
terhadap stresor.
d. Hormon seks
Korteks
adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya
adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah
besar hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh
kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan
androgen menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis.,
akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.
7. Struktur dan Fungsi
Kelenjar Gonad
Terbentuk
pada minggu-minggu pertama gestasi dan tampak jelas pada minggu kelima.
Difrensiasi jelas dengan mengukur kadar testosteron fetal terlihat jelas pada
minggu ke tujuh dan ke delapan gestasi. Keaktifan kelenjar gonad terjadi pada
masa prepubertas dengan meningkatnya sekresi gonadotropin (FSH dan LH) akibat
penurunan inhibisi steroid.
a. Testes
Dua buah
testes ada dalam skrotum. Testis mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ
endokrin dan organ reproduksi. Menghasilkan hormone testosteron dan estradiol
dibawah pengaruh LH. Testosteron diperlukan untuk mempertahankan
spermatogenesis sementara FSH diperlukan untuk memulai dan mempertahankan
spermatogenesis.Estrogen mempunyai efek menurunkan konsentrasi testosteron
melalaui umpan balik negatif terhadap FSH sementara kadar testosteron dan
estradiol menjadi umpan balik negatif terhadap LH. Fungsi testis sebagai organ
reproduksi berlangsung di tubulus seminiferus.Efek testosteron pada fetus
merangsang diferensiasi dan perkembangan genital ke arah pria. Pada masa
pubertas hormon ini akan merangsang perkembangan tanda-tanda seks sekunder
seperti perkembangan bentuk tubuh, pertumbuhan dan perkembangan alat genital,
distribusi rambut tubuh, pembesaran laring dan penebalan pita suara serta
perkembangan sifat agresif. Sebagai hormon anabolik, akan merangsang pertumbuhan
dan penutupan epifise tulang.
b. Ovarium
Seperti
halnya testes, ovarium juga berfungsi sebagai organ endokrin dan organ
reproduksi. Sebagai organ endokrin, ovarium menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Sebagai organ reproduksi, ovarium menghasilkan ovum (sel telur)
setiap bulannya pada masa ovulasi untuk selanjutnya siap untuk dibuahi sperma.
Estrogen dan progesteron akan mempengaruhi perkembangan seks sekunder,
menyiapkan endometrium untuk menerima hasil konsepsi serta mempertahankan proses
laktasi.
Estrogen dibentuk di sel-sel
granulosa folikel dan sel lutein korpus luteum. Progesteron juga dibentuk di
sel lutein korpus luteum.
Patofisiologi Umum
Gangguan Sistem Endokrin
Untuk
memudahkan pengertian kita tentang patofisiologi pada berbagai kelainan
kelenjar endokrin, berikut akan dihantarkan gambaran sepintas tentang
patofisiologi umum gangguan endokrin, mengingat fungsi sistem endokrin yang
kompleks dan rumit mencakup mekanisme kerja hormonal dan adanya mekanisme umpan
balik yang negatif yang sudah barang tentu akan mempengaruhi perjalanan
penyakit.
Seperti
lazimnya kelainan-kelainan pada organ tubuh, pada kelenjar endokrin pun berlaku
hal yang sama dimana gangguan fungsi yang terjadi dapat diakibatkan oleh:
1. Peradangan
atau infeksi
2. Tumor
atau keganasan
3. Degenerasi
4. Idiopatik
Dampak yang ditimbulkan oleh
kondisi patologis diatas terhadap kelenjar endokrin dapat berupa:
1.
Perubahan bentuk kelenjar tanpa disertai
perubahan sekresi hormonal
2.
Peningkatan sekresi hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar endokrin sering diistilahkan dengan hiperfungsi
kelenjar.
3.
Penurunan sekresi hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin, dan diistilahkan dengan hipofungsi kelenjar.
5.5 Panca
Indra Manusia
Setiap manusia normal pasti memiliki 5 panca indra,
yaitu indra penglihat, pendengar, pencium, pengecap, dan peraba.
1.Indra
Penglihat, yaitu Mata
Kita memiliki dua mata yang terletak di muka kita.
Mata berguna bagi kita untuk melihat. Orang yang tidak mempunyai mata disebut
orang buta. Orang buta membutuhkan bantuan, misalnya tongkat atau anjing
pemandu. Ada juga orang yang rabun jauh, rabun dekat, dll. Kelainan seperti itu
bisa dibantu dengan kacamata atau soft lens.
2.
Indra Pencium, yaitu Hidung
Hidung berguna untuk mencium aroma, entah itu aroma
makanan, aroma bunga, atau aroma bau yang busuk. Dengan mencium aroma sesuatu,
kita bisa tahu, apakah itu makanan yang sudah busuk ataukah sebuah bunga yang
sudah layu.
3.
Indra Pengecap, yaitu Lidah
Lidah adalah indra pengecap yang berada di dalam
mulut. Lidah bisa merasakan rasa manis, asin, asam, dan pahit. Rasa manis bisa
berasal dari makanan yang mengandung gula. Rasa pahit bisa dari makanan yang
mengandung garam. Asam bisa dirasakan pada saat kita mencicip cuka. Pahit bisa
dirasakan pada saat kita meminum kopi.
4.
Indra Pendengar, yaitu Kuping/Telinga
Kita mempunyai dua telinga, satu di bagian kiri dan
satu di bagian kanan kepala kita. Telinga berfungsi untuk mendengar suara.
Entah itu suara manusia, suara musik lagu, atau suara dari hewan. Telinga
terdiri dari tiga bagian, yaitu, bagian luar, tengah, dan dalam.
5.
Indra Peraba, yaitu Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima
rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain
sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit
dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah,
dahi, dll.
Apabila
dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup
kelompok, yakni :
1.
Kemoreseptor
Kemoreseptor
adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra
pembau (idung) dan indra pengecap (lidah).
2.
Mekanoreseptor
Mekanoreseptor
adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara
dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).
3.
Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor
adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra
penglihatan atau mata.
BAB
VI
PERANAN SPORT MASSAGE TERHADAP
HIDUP MANUSIA
Sport
massage berperan untuk meringankan rasa sakit
dan menghasilkan efek lebih baik / kesembuhan dengan cara mengelus-elus/
mengusap perlahan dan halus secara spontan pada sekitar bagian yang sakit. Sport
massage juga dapat memberi sistem saraf terasa sangat nyaman dan
mampu mengurangi iritabilitas saraf, mengendurkan dan merenggangkan otot dan
jaringan-jaringan lunak dalam tubuh, sistem rangka menjadi lebih kuat dengan
pijat sirkulasi darah dan getah bening akan menghasilkan sirkulasi yang lebih
baik dalam tulang tulang yang terkait, sistem pernafasan akan memberikan respon
ketika terjadi peningkatan aktifitas dalam paru-paru, sistem reproduksi dapat
membantu masalah menstruasi seperti rasa sakit. Oleh karena itu, sport massage
sangat berperan dalam kehidupan kita.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Sport
massage merupakan teknik memijat/melulut Dengan tangan(manipulasi). pada bagian tubuh yang lunak dengan
prosedur manual ataupun mekanik yang dilaksanakan secara metodik dan ritmis
dengan tujuan untuk menghasilkan efek-efek fisiologis , profilaktik danterapeutik/pengobatan pada tubuh. Sport massage adalah
jenis pijat yang umumnya diberikan sebelum, selama, dan setelah kegiatan
olahraga untuk membantu menyiapkan atlet dalam menghadapi pertandingan, untuk
relaksasi otot dan mencegah cedera.
Macam-macam teknik manipulasi gerakan pada massage antara
lain:
Efflurage, Petrisage, Shaking,, Friction, walken,
tapotement, skin rolling, tracktion.
7.2 Saran
Bagi para pembaca khususnya olahragawan disarankan bahwa
sport massage sangat dibutuhkan untuk membantu menyiapkan atlet dalam
menghadapi pertandingna dan untuk relaksasi otot dan mencegah cedera. Dan
disarankan bagi para pembaca bahwa makalah ini kurang dari kesempurnaan maka
diharapkan membantu kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA
ws-or.blogspot.com/2011/09/sport-massage.html
blackhoule.blogspot.com/.../sejarah-perkembangan-dan-manfaat.htm..
abineoagus.wordpress.com/.../sistem-muscularis-otot-tubuh-manusia/
9reeners.wordpress.com/2009/01/.../sistem-peredaran-darah-manusia/
No comments:
Post a Comment