Sunday 7 October 2018

SPORT MEDICINE


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis meyakini benar bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam olahraga.
Walaupun olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya.

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan olahraga dengan kesehatan dan kebugaran manusia sehingga diharapkan masyarakat agar dapat meluangkan waktu untuk berolahraga agar tubuh tetap sehat.

C.    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa dapat mengetahui hubungan olahraga dengan kesehatan dan kebugaran manusia sehingga diharapkan masyarakat agar dapat meluangkan waktu untuk berolahraga agar tubuh tetap sehat.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hubungan Olahraga dengan Kesehatan dan Kebugaran
                  Pada dasarnya olahraga adalah suatu aktivitas fisik atau gerakan anggota tubuh yang berlangsung secara berulang dalam waktu tertentu. Organ yang paling aktif pada saat aktivitas adalah otot rangka. Agar otot rangka dapat kontraksi dengan baik dan dapat ditingkatkan kinerjanya, maka perlu suatu kesatuan yang baik dengan sistem saraf yang melayaninya (menginervasinya).
Akibat aktivitas otot rangka yang dilakukan secara teratur dan terukur, maka memberi pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap fungsi organ tubuh yang lain. Selanjutnya akan meningkatkan taraf kesehatan dan kebugaran.
            Kontraksi otot rangka mengakibatkan kebutuhan oksigen dan sumber energi untuk kontraksi meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan otot tersebut, maka terjadi peningkatan aktivitas pernafasan, jantung, sistem sirkulasi darah, hormonal, sistem syaraf dan metabolisme. Akibat semua tersebut terjadi peningkatan daya tahan tubuh terhadap stres fisik maupun stres psikis. Peningkatan sistem pertahanan tubuh, antara lain lebih cepat terbentuk antibodi serta meningkatnya kemampuan tubuh terhadap kerja yang berlebihan.

B.     Pentingnya Berolahraga
            Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
1.                           Meningkatkan kemampuan otakLatihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2.                           Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3.               Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.
4.               Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan. Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.
5.               Memperbaiki kepercayaan diri. Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.

D.    Olahraga dengan kesehatan & kebugaran
            Aktivitas fisik atau olahraga merupakan bentuk pemberian rangsangan berulang pada tubuh. Tubuh akan beradaptasi jika diberi rangsangan secara teratur dengan takaran dan waktu yang tepat. Proses adaptasi merupakan perubahan struktur dan fungsi tubuh akibat pemberian rangsangan yang berupa latihan fisik selama masa tertentu sampai tubuh memberi respon terhadap rangsangan tersebut.
Takaran latihan yang dianjurkan adalah frekwensi latihan 3-5 kali seminggu, intensitas latihan antar 60-80% denyut dadi maksimal (DNM)=220-umur, Lama laihan berlangsung antara 20-30 menit latihan daya tahan atau aerobic tanpa henti.
Hal hal lain yg perlu diperhatikan dalam suatu proses berlatih adalah tahapan tiap sesi latihan fisik, yaitu latihan pemanasan termasuk latihan peregangan berlangsung 5-10 menit., Latihan inti yaitu denyut nadi dipertahankan minimal 15 menit dalam zona latihan, latihan pendinginan termasuk latihan peregangan selama 5-10 menit.

            Penelitian di Houei Group Nursing Centre Miyakonojo, Miyazaki, Jepang, menjelaskan, untuk olahraga lansia sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, olahraga apa yang cocok. Karena kondisi fisik setiap lansia berbeda, dan kadar aktivitas akan berbeda supaya olahraga tetal sehat. Pada prinsipnya, olahraga untuk lansia harus dimulai pada kadar aktivitas yang sangat ringan kemudian secara bertahap dan meningkatkan sampai pada aktivitas sedang. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, olahraga lansia sebaiknya terdiri dari tiga komponen olahraga, yaitu;
1.      Latihan aerobik, artinya latihan olahraga untuk kesehatan jantung dan paru-paru, berupa gerakan tubuh secara umum seperti berjalan kaki. Latihan aerobik dapat dilakukan selama 30 menit setiap hari dalam seminggu. Selain jalan, latian aerobik bisa dilakukan dengan berenang, bersepeda,  serta memancing.
2.      Latihan kekuatan, bisa dilakukan dengan bentuk angkat botol air mineral yang dilakukan perlahan-lahan, dari menggerakan tangan tanpa beban beberapa menit, lalu dengan beban agar persendian teratur dan tidak kaget. Latihan kekuatan juga bisa dengan cara, bangun lalu berdiri dari kursi, hal inipun sama dilakukan perlahan dulu seperti pemanasan.
3.      Latihan keseimbangan, latihan ini sangat penting karena memang memiliki bukti ilmiah, tetapi secara empiris baik dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan menghindari risiko lansia jatuh. Latihan ini bisa dengan cara, berdiri pada satu kaki, peregangan otot-otot lengan dan kaki, seperti saat kita melakukan pemanasan sebelum berolahraga pada umumnya. Latihan ini dilakukan seminggu dua kali.
Dalam penelitian ini, diluncurkan sytem perawatan lansia atau 'Long-Term Care Insurance System' oleh Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, untuk memberi dukungan pada lansia agar tetap sehat dengan berolahraga. Karena dengan lansia yang sehat, akan mempengaruhi pendapatan ekonomi untuk biaya kesehatan. 
Mengingat pentingnya berolahraga, selain untuk menunjang kesehatan juga kebugaran  lansia, orang-orang disekitar lansia harus mendukung dan memberi semangat pada lansia untuk berolahraga. Lansia biasanya mengalami berbagai halangan secara  personal, sosio-ekonomi, dan lingkungan untuk memulai berolahraga. Orang-orang disekitar lansia sebaiknya memberikan waktu dan tenaga untuk meyakinkan lansia akan manfaat olahraga, merancang kegiatan olahraga yang bersifat individual sampai dengan mendampingi saat lansia berolahraga. Dengan begitu, lansia dapat berolahraga dengan nyaman, senang, dan berkelanjutan hingga menjadi lansia yang sehat.
Tidak hanya anda sebagai orang muda, anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang sangat perlu untuk melakukan olahraga teratur. Namun Orang tua atau Lansia juga harus tetap melakukan aktivitas fisik secara teratur. Hal ini dikarenakan Olahraga teratur dapat mendorong pengeluaran hormone pertumbuhan, hormon anti stres, dan hormon endorphin, yang berfungsi untuk menghambat penurunan fungsi tubuh atau penuaan yang terjadi pada Lansia.
Olahraga dengan gerakan tertentu yang melibatkan otot tubuh akan dapat menjaga kekuatan otot, fungsi persendian, pembuluh darah tetap elastis dan tetap terbuka, sehingga memperlancar aliran darah ke bagian-bagian tubuh kita, membantu melatih pengembangan paru-paru. Namun yang perlu diperhatikan untuk Menjaga Kesehatan Lansia adalah mencegah olahraga yang melebihi kemampuan tubuhnya.
Olahraga yang dianjurkan bagi Lansia, adalah olahraga dengan gerakan yang melibatkan pelatihan pernafasan dan jantung, melatih kekuatan otot dan sendi, dan dikemas dalam suasana rekreasi, sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh untuk Lansia.

Jalan Kaki untuk Lansia
Aktifitas Jalan kaki dapat melatih kekuatan otot jantung dan kelancaran pernapasan, melatih kekuatan otot kaki, sehingga aliran darah kembali ke Jantung kembali lancer. Agar Olahraga ini tidak membosankan, dapat dikemas dalam bentuk rekreasi, seperti jalan kaki di pantai, di taman kota, dan di pedesaan dengan metode berkelompok.
Senam Lansia juga dapat menjadi pilihan olahraga yang aman bagi lansia. Buat Gerakan-gerakan senam tidak terlalu sulit dan dapat melatih kekuatan otot, sendi, dan keseimbangan. Jangan sampai beban gerakan-gerakan senam terlalu berat, dan berbahaya bagi Lansia. Beban yang tepat adalah aktivitas fisik dari senam memiliki beban yang mampu melatih bagian tubuh, sedikit di atas kemampuan maksimal. Aktifitas pekerjaan Rumahtangga juga baik dilakukan, namun tetap haris diperhatikan batas maksimal kemampuan tubuh.
Tes Kesehatan Lansia
Sebelum melakukan latihan olahraga untuk Menjaga Kesehatan Lansia, sebaiknya para Lansia melakukan tes pengukuran kemampuan dan kesanggupan fisik awal. Sebelum dilakukan tes ini,  ada beberapa syarat yang harus dipatuhi, antara lain:
1.      Peserta Lansia harus dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter,
2.      Malam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan, peserta harus cukup tidur (minimal 6 Jam),
3.      Makan terakhir dilakukan minimal 4 jam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan,
4.      Gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang paling Nyaman,
5.      Pelaksanaan pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
Setelah melakukan tes kesehatan dan dipastikan Orang Tua aman melakukan Olahraga, anda juga perlu memperhatikan beberapa aspek, sehingga anda benar-benar nyakin untuk memulai olah raga secara rutin, yang diantaranya adalah:
§  Jangan pernah membiarkan lansia untuk berolahraga sendiri tanpa ada orang yang mengawasi secara langsung maupun tidak langsung.
§  Olahraga untuk Lansia sebaiknya dilakukan 2 jam sesudah makan terakhir, jadi apabila olahraga dilakukan pada pagi hari, anda harus makan roti atau biskuit dengan minum hangat paling tidak 30 menit sebelum olahraga. Hal ini sangat penting untuk menjaga kadar gula yang cukup saat berolahraga.
§  Lakukan Olah raga pada pagi hari. Hal ini dikarenakan kondisi udara pagi jauh lebih bersih apabila dibandingkan dengan kualitas udara pada siang atau sore hari. Udara sejuk pada pagi hari juga akan mengurangi rasa lelah akibat suhu yang panas.
Lansia yang menderita penyakit seperti penyakit otot dan sendi, jantung, pernapasan, dan penyakit metabolik memerlukan program olahraga khusus yang dibuat oleh dokter konsultan olahraga. Program olahraga khusus ini, akan membantu perbaikan penyakit yang sedang diderita.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya.
Olahraga yang teratur dan sesuai dengan petunjuk dokter akan mampu mengurangi keluhan gejala penyakit pada Lansia, Olahraga untuk merawat kesehatan Lansia sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dan tidak melebihi batas maksimal ketahanan Tubuh.

B.     Saran
            Aktivitas fisik atau olahraga merupakan bentuk pemberian rangsangan berulang pada tubuh.  Walaupun olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan.










BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in Sport dalam Bloomfield,J., Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis meyakini benar bahwa hal demikian juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam olahraga.
Walaupun olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup, memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan, artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya.

B.     Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hubungan olahraga dengan kesehatan dan kebugaran manusia sehingga diharapkan masyarakat agar dapat meluangkan waktu untuk berolahraga agar tubuh tetap sehat.

C.    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa dapat mengetahui hubungan olahraga dengan kesehatan dan kebugaran manusia sehingga diharapkan masyarakat agar dapat meluangkan waktu untuk berolahraga agar tubuh tetap sehat.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hubungan Olahraga dengan Kesehatan dan Kebugaran
                  Pada dasarnya olahraga adalah suatu aktivitas fisik atau gerakan anggota tubuh yang berlangsung secara berulang dalam waktu tertentu. Organ yang paling aktif pada saat aktivitas adalah otot rangka. Agar otot rangka dapat kontraksi dengan baik dan dapat ditingkatkan kinerjanya, maka perlu suatu kesatuan yang baik dengan sistem saraf yang melayaninya (menginervasinya).
Akibat aktivitas otot rangka yang dilakukan secara teratur dan terukur, maka memberi pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap fungsi organ tubuh yang lain. Selanjutnya akan meningkatkan taraf kesehatan dan kebugaran.
            Kontraksi otot rangka mengakibatkan kebutuhan oksigen dan sumber energi untuk kontraksi meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan otot tersebut, maka terjadi peningkatan aktivitas pernafasan, jantung, sistem sirkulasi darah, hormonal, sistem syaraf dan metabolisme. Akibat semua tersebut terjadi peningkatan daya tahan tubuh terhadap stres fisik maupun stres psikis. Peningkatan sistem pertahanan tubuh, antara lain lebih cepat terbentuk antibodi serta meningkatnya kemampuan tubuh terhadap kerja yang berlebihan.

B.     Pentingnya Berolahraga
            Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Bahwa olahraga membuat peredaran darah menjadi lancar, membakar lemak dan kalori, serta mengurangi risiko darah tinggi dan obesitas merupakan suatu hal yang diketahui umum. Riset terbaru menunjukkan suatu kelebihan lain dari aktivitas ini. Olahraga sedikitnya 10 menit setiap hari membuat mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan memicu timbulnya perasaan bahagia.
Secara lebih jelas Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda.
1.                           Meningkatkan kemampuan otakLatihan fisik yang rutin dapat meningkatkan konsentrasi, kreativitas, dan kesehatan mental. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah dan mempercepat aliran darah menuju otak. Para ahli percaya bahwa hal-hal ini dapat mendorong reaksi fisik dan mental yang lebih baik.
2.                           Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.
3.               Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.
4.               Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan. Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac.
Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat.
5.               Memperbaiki kepercayaan diri. Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.

D.    Olahraga dengan kesehatan & kebugaran
            Aktivitas fisik atau olahraga merupakan bentuk pemberian rangsangan berulang pada tubuh. Tubuh akan beradaptasi jika diberi rangsangan secara teratur dengan takaran dan waktu yang tepat. Proses adaptasi merupakan perubahan struktur dan fungsi tubuh akibat pemberian rangsangan yang berupa latihan fisik selama masa tertentu sampai tubuh memberi respon terhadap rangsangan tersebut.
Takaran latihan yang dianjurkan adalah frekwensi latihan 3-5 kali seminggu, intensitas latihan antar 60-80% denyut dadi maksimal (DNM)=220-umur, Lama laihan berlangsung antara 20-30 menit latihan daya tahan atau aerobic tanpa henti.
Hal hal lain yg perlu diperhatikan dalam suatu proses berlatih adalah tahapan tiap sesi latihan fisik, yaitu latihan pemanasan termasuk latihan peregangan berlangsung 5-10 menit., Latihan inti yaitu denyut nadi dipertahankan minimal 15 menit dalam zona latihan, latihan pendinginan termasuk latihan peregangan selama 5-10 menit.

            Penelitian di Houei Group Nursing Centre Miyakonojo, Miyazaki, Jepang, menjelaskan, untuk olahraga lansia sebaiknya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, olahraga apa yang cocok. Karena kondisi fisik setiap lansia berbeda, dan kadar aktivitas akan berbeda supaya olahraga tetal sehat. Pada prinsipnya, olahraga untuk lansia harus dimulai pada kadar aktivitas yang sangat ringan kemudian secara bertahap dan meningkatkan sampai pada aktivitas sedang. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, olahraga lansia sebaiknya terdiri dari tiga komponen olahraga, yaitu;
1.      Latihan aerobik, artinya latihan olahraga untuk kesehatan jantung dan paru-paru, berupa gerakan tubuh secara umum seperti berjalan kaki. Latihan aerobik dapat dilakukan selama 30 menit setiap hari dalam seminggu. Selain jalan, latian aerobik bisa dilakukan dengan berenang, bersepeda,  serta memancing.
2.      Latihan kekuatan, bisa dilakukan dengan bentuk angkat botol air mineral yang dilakukan perlahan-lahan, dari menggerakan tangan tanpa beban beberapa menit, lalu dengan beban agar persendian teratur dan tidak kaget. Latihan kekuatan juga bisa dengan cara, bangun lalu berdiri dari kursi, hal inipun sama dilakukan perlahan dulu seperti pemanasan.
3.      Latihan keseimbangan, latihan ini sangat penting karena memang memiliki bukti ilmiah, tetapi secara empiris baik dilakukan untuk meningkatkan stabilitas dan menghindari risiko lansia jatuh. Latihan ini bisa dengan cara, berdiri pada satu kaki, peregangan otot-otot lengan dan kaki, seperti saat kita melakukan pemanasan sebelum berolahraga pada umumnya. Latihan ini dilakukan seminggu dua kali.
Dalam penelitian ini, diluncurkan sytem perawatan lansia atau 'Long-Term Care Insurance System' oleh Departemen Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, untuk memberi dukungan pada lansia agar tetap sehat dengan berolahraga. Karena dengan lansia yang sehat, akan mempengaruhi pendapatan ekonomi untuk biaya kesehatan. 
Mengingat pentingnya berolahraga, selain untuk menunjang kesehatan juga kebugaran  lansia, orang-orang disekitar lansia harus mendukung dan memberi semangat pada lansia untuk berolahraga. Lansia biasanya mengalami berbagai halangan secara  personal, sosio-ekonomi, dan lingkungan untuk memulai berolahraga. Orang-orang disekitar lansia sebaiknya memberikan waktu dan tenaga untuk meyakinkan lansia akan manfaat olahraga, merancang kegiatan olahraga yang bersifat individual sampai dengan mendampingi saat lansia berolahraga. Dengan begitu, lansia dapat berolahraga dengan nyaman, senang, dan berkelanjutan hingga menjadi lansia yang sehat.
Tidak hanya anda sebagai orang muda, anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang sangat perlu untuk melakukan olahraga teratur. Namun Orang tua atau Lansia juga harus tetap melakukan aktivitas fisik secara teratur. Hal ini dikarenakan Olahraga teratur dapat mendorong pengeluaran hormone pertumbuhan, hormon anti stres, dan hormon endorphin, yang berfungsi untuk menghambat penurunan fungsi tubuh atau penuaan yang terjadi pada Lansia.
Olahraga dengan gerakan tertentu yang melibatkan otot tubuh akan dapat menjaga kekuatan otot, fungsi persendian, pembuluh darah tetap elastis dan tetap terbuka, sehingga memperlancar aliran darah ke bagian-bagian tubuh kita, membantu melatih pengembangan paru-paru. Namun yang perlu diperhatikan untuk Menjaga Kesehatan Lansia adalah mencegah olahraga yang melebihi kemampuan tubuhnya.
Olahraga yang dianjurkan bagi Lansia, adalah olahraga dengan gerakan yang melibatkan pelatihan pernafasan dan jantung, melatih kekuatan otot dan sendi, dan dikemas dalam suasana rekreasi, sehingga tidak menimbulkan rasa jenuh untuk Lansia.

Jalan Kaki untuk Lansia
Aktifitas Jalan kaki dapat melatih kekuatan otot jantung dan kelancaran pernapasan, melatih kekuatan otot kaki, sehingga aliran darah kembali ke Jantung kembali lancer. Agar Olahraga ini tidak membosankan, dapat dikemas dalam bentuk rekreasi, seperti jalan kaki di pantai, di taman kota, dan di pedesaan dengan metode berkelompok.
Senam Lansia juga dapat menjadi pilihan olahraga yang aman bagi lansia. Buat Gerakan-gerakan senam tidak terlalu sulit dan dapat melatih kekuatan otot, sendi, dan keseimbangan. Jangan sampai beban gerakan-gerakan senam terlalu berat, dan berbahaya bagi Lansia. Beban yang tepat adalah aktivitas fisik dari senam memiliki beban yang mampu melatih bagian tubuh, sedikit di atas kemampuan maksimal. Aktifitas pekerjaan Rumahtangga juga baik dilakukan, namun tetap haris diperhatikan batas maksimal kemampuan tubuh.
Tes Kesehatan Lansia
Sebelum melakukan latihan olahraga untuk Menjaga Kesehatan Lansia, sebaiknya para Lansia melakukan tes pengukuran kemampuan dan kesanggupan fisik awal. Sebelum dilakukan tes ini,  ada beberapa syarat yang harus dipatuhi, antara lain:
1.      Peserta Lansia harus dalam kondisi sehat berdasarkan hasil pemeriksaan dokter,
2.      Malam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan, peserta harus cukup tidur (minimal 6 Jam),
3.      Makan terakhir dilakukan minimal 4 jam sebelum pengukuran kebugaran jasmani dilakukan,
4.      Gunakan pakaian dan sepatu olahraga yang paling Nyaman,
5.      Pelaksanaan pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
Setelah melakukan tes kesehatan dan dipastikan Orang Tua aman melakukan Olahraga, anda juga perlu memperhatikan beberapa aspek, sehingga anda benar-benar nyakin untuk memulai olah raga secara rutin, yang diantaranya adalah:
§  Jangan pernah membiarkan lansia untuk berolahraga sendiri tanpa ada orang yang mengawasi secara langsung maupun tidak langsung.
§  Olahraga untuk Lansia sebaiknya dilakukan 2 jam sesudah makan terakhir, jadi apabila olahraga dilakukan pada pagi hari, anda harus makan roti atau biskuit dengan minum hangat paling tidak 30 menit sebelum olahraga. Hal ini sangat penting untuk menjaga kadar gula yang cukup saat berolahraga.
§  Lakukan Olah raga pada pagi hari. Hal ini dikarenakan kondisi udara pagi jauh lebih bersih apabila dibandingkan dengan kualitas udara pada siang atau sore hari. Udara sejuk pada pagi hari juga akan mengurangi rasa lelah akibat suhu yang panas.
Lansia yang menderita penyakit seperti penyakit otot dan sendi, jantung, pernapasan, dan penyakit metabolik memerlukan program olahraga khusus yang dibuat oleh dokter konsultan olahraga. Program olahraga khusus ini, akan membantu perbaikan penyakit yang sedang diderita.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya.
Olahraga yang teratur dan sesuai dengan petunjuk dokter akan mampu mengurangi keluhan gejala penyakit pada Lansia, Olahraga untuk merawat kesehatan Lansia sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dan tidak melebihi batas maksimal ketahanan Tubuh.

B.     Saran
            Aktivitas fisik atau olahraga merupakan bentuk pemberian rangsangan berulang pada tubuh.  Walaupun olahraga itu penting, tetapi masih banyak orang yang belum menyadarinya. Banyak penyakit yang bersumber dari pola hidup yang salah, seperti kurang bergerak dan berolahraga, serta kurang istirahat dan lupa makan. Orang-orang beralasan, mereka terlalu sibuk untuk berolahraga. Padahal olahraga sangat dibutuhkan.











No comments:

Post a Comment

Entri yang Diunggulkan

“Budaya Olahraga dan Nasionalisme”

Banyak hal yang dapat diupayakan dalam memupuk dan menumbuh kembangkan semangat nasionalisme bagi masyarakat Indonesia, salah satunya mel...