A.
Pengertian Plyometric
Latihan plyometric adalah salah satu latihan yang favorit
yang dilakukan oleh pelatih saat ini, terutama kepada cabang olahraga yang membutuhkan
kemampuan power otot tungkai atau otot lengan. Sebagian dapat dilakukan lebih
terampil jika atlet memiliki power yang merupakangabungan dari kekuatan dan
kecepatan. Gerakan-gerakan plyometric sering
dilakukan
dalam cabang olahraga yang menggunakan power. Pada pertandingan pencak
silat kategori tanding maupun seni power tungkai menjadikan salah satu faktor
terpenting untuk meraih prestasi. Dalam hal ini banyak pelatih pencak silat
melatih atlet mereka dengan latihan Pyometric.
Plyometric mempunyai keuntungan, memanfaatkan gaya
dan kecepatan yang dicapai dengan percepatan berat badan melawan gravitasi, hal
ini menyebabkan gaya dan kecepatan dalam latihan plyometric merangsang berbagai
aktivitas olahraga seperti melompat, berlari dan melempar lebih sering
dibanding dengan latihan beban atau dapat dikatan lebih dinamis atau eksplosif.
Latihan plyometric menghasilkan pergerakan otot dan menyebabkan
refleks regangan dalam otot. Perhatian latihan plyometric dikhususkan
pada latihan yang menggunakan pergerakan otot-otot untuk menahan beban ke atas
dan menghasilkan power atau kekuatan eksplosif.
(http://www.Brianmac.demon.co.uk
/plymon .htm.plyometrics).
Awan Hariono (2006: 80) latihan untuk meningkatkan power dapat dilakukan
dengan menggunakan plyometric prinsip metode latihan plyometric adalah
otot selalu berkontroksi baik pada saat memanjang ( eccentric) maupun pada saat
memendek (concentric) Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa
latihan plyomertic adalah bentuk latihan power dengan karakteristik
menggunakan kontraksi otot yang sangat kuat dan cepat, yaitu otot selalu
berkontraksi baik saat memanjang (eccentric) maupun saat memendek (concentric)
dalam waktu cepat, sehingga selama bekerja otot tidak ada waktu relaksasi.
B.
Komponen Pendukung Plyometric
1.
Kekuatan
Secara fisiologi, kekuatan adalah kemampuan neuro muscular untuk
mengatasi tahanan beban luar dan beban dalam. Kekuatan adalah kemampuan
otot-otot tubuh untuk mengatasi beban selama aktifitas berlangsung,
(Sukadiyanto, 2005: 80) Pengertian kekuatan secara umum adalah kemampuan otot
atau sekelompok otot untuk mengatasi beban atau tahanan. Menurut Sukadiyanto
(2005: 81) tingkat kekuatan seorang olahragawan dipengaruhi oleh: penjang
pendeknya otot, besar kecilnya otot, jauh dekat titik beban dengan titik tumpu,
tingkat kelelahan, jenis otot merah atau putih, potensi otot, pemanfaatan
potensi otot, dan
kemampuan
kontraksi otot. Dengan demikian kekuatan merupakan salah satu komponen dasar
biomotor yang diperlukan dalam setiap cabang olahraga. Sasaran pada latihan adalah
untuk meningkatkan kemampuan otot dalam mengatasi beban selama aktifitas
olahraga berlangsung.
2.
Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menjawab
rangsang dalam waktu secepat mungkin. Menurut Sukadiyanto (2005:106) kecepatan
merupakan salah satu komponen dasar biomotor yang diperlukan dalam setiap
cabang olahraga. Secara umum kecepatan mengandung pengertian kemampuan
seseorang untuk melakukan gerak
atau
serangkaian gerak secepat mungkin sebagai jawaban terhadap rangsangan.
Pengertian
kecepatan adalah merupakan kualitas kondisional yang memungkinkan seorang atlet
untuk bereaksi secara cepat bila dirangsang dan untuk melakukan gerak secepat
mungkin, gerakan-gerakan kecepatan dilakukan dengan melawan tahanan yang
berbeda (berat badan, berat peralatan, air) dengan efek bahwa pengaruh kekuatan
juga menjadi faktor
yang
menentukan (Nosek,1982: 62). Menurut Djoko Pekik (2002: 73), kecepatan
merupakan perbandingan antara jarak dan waktu atau kemampuan untuk bergerak
dalam waktu singkat. Definisi tersebut semuanya hampir sama, dan bisa dikatan
bahwa kecepatan adalah kemampuan gerak seseorang dalam merespaon suatu rangsang
secepat mungkin.
3. Power
Power adalah hasil kali kekuatan dan kecepatan. Oleh karena itu untuk
melatih power harus dimulai dari latihan kekuatan dan kecepatan. Artinya bahwa
latihan kekuatan dan latihan kecepatan sudah dilatih terlebih dahulu, walaupun
dalam setiap latihan kekuatan dan kecepatan sudah ada pada unsur power. Kekuatan
kecepatan adalah kemampuan otot untuk menjawab setiap rangsang dalam waktu
sesingkat mungkin dengan menggunakan kekuatan otot. Dengan kata lain kekuatan
kecepatan adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban dalam waktu sesingkat
mungkin. Power merupakan unsur tenaga yang sangat banyak dibutuhkan dalam
berbagai cabang olahraga, walaupun tidak semua cabang olahraga membutuhkan
power sebagai komponen energi utama. Power banyak digunakan pada cabang
olahraga yang menggunakan unsur kecepatan dan kekuatan sebagai komponen
biomotor utama, seperti pencak silat dan olahraga beladiri lainya. Power/daya
ledak adalah kemampuan kerja otot (usaha) dalam satuan waktu (detik). Power
merupakan hasil perkalian
kekuatan
dan kecepatan, sehingga satuan power adalah kg*meter/detik. Dengan demikian
power dapat diartikan usaha per detik. Latihan power dapat dilakukan dengan
berbagai macam, baik dengan alat maupun dengan tanpa alat. Latihan dengan alat
yang sering dibahas dalam komponen biomotor kekuatan bisa dilakukan di pusat -
pusat kebugaran maupun peralatan dengan modifikasi, sedangkan yang tidak dengan
alat biasanya menggunakan berat badanya sendiri dan lebih populer disebut
dengan plyometric.
C.
Bentuk Latihan Plyometric Model Depth jumps
Latihan plyometric bentuk depth jumps merupakan
bentuk latihan yang mempunyai tujuan yang sama yaitu melatih kemampuan power
tungkai tapi dalam pelaksanaan bentuk latihan ini menuntut pada tingginya hasil
lompatan setelah melakukan lompat dari ketinggian.
Analisis
gerakan depth jumps menurut Harsono (200: 43) adalah : "berdiri
diatas kotak / bangku lalu melompat ke atas dan ke depan : mendarat dilantai
dengan mengeper, lalu dengan serta merta melompat lagi ke atas kotak / bangku
ke dua, kemudian dari bok ke dua melompat setinggi - tingginya dan
sejauh-jauhnya kemudian mendarat dengan mengeper". Dalam latihan depth
jumps untuk penambahan beban lebihnya adalah dengan menambah ketinggian
dari kotak / bangku, ukuran ketinggian kotak / bangku disesuaikan dengan
kemampuan sampel. Beberapa macam depth jumps:
Depth
jumps
Gambar
1
Latihan
ini memerlukan satu kotak / bangku yang berukuran 25-45 inci. Permukaan
pendaratan agak lunak, seperti rumput atau matras. Latihan ini dimulai dengan
sikap berdiri pada ujung kotak, dan ujung kaki menjulur keluar. Usahakan lutut
agak ditekuk dan lengan disamping badan dengan relaks. Jatuhkan atau turun dari
kotak ke tanah (jangan meloncat).
Mendarat
dengan kedua kaki dan lutut ditekuk untuk mengatasi goyangan pada saat
mendarat. Setelah mendarat segera mulai meloncat dengan mengayunkan lengan
keatas dan membentangkan tubuh setinggi dan sejauh mungkin.latihan ini
memerlukan intensitas maksimum agar mencapai hasil yang optimal. Lakukan 3-6
set, dengan waktu istirahat
kira-kira
1menit diantara loncatan.
Depth
jumps Leap
Gambar
2
Latihan
ini memerlukan 2 kotak bangku masing-masing berukuran 18 inci dan 30 inci.
sebagai landasan awal untuk meloncat posisi berada pada bangku paling besar.
Pada posisi awal berdiri di atas kotak / bangku ujung kaki agak keluar dari
ujung bangku seperti pada latihan depth jumps. Kemudian turun dari
bangku ke tanah/landasan bawah, kemudian
segara
meloncat ke atas kotak yang lebih kecil kemudian salanjutnya dengan mendarat
dengan satu atau dua kaki. Kemudian gerakkan ke atas dan ke depan sekuat
mungkin (Harsono, 2002: 50).