Latihan
merupakan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sistematis dengan
tujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik. Bompa (1994:3)
mengemukakan: ”Training is usually defined as systematic process of long
duration, repetitive, progressive exercises, having the ultimate goal of
improving athletic performance”. Dengan kata lain Latihan biasanya
didefinisikan sebagai suatu proses sistematis yang dilakukan dalam jangka waktu
panjang, berulang-ulang, progresif, dan mempunyai tujuan untuk meningkatkan
penampilan fisik.
Hatmisari (2007:1)
mengemukakan: latihan merupakan suatu proses yang sistematis dari berlatih
untuk menyempurnakan kualitas kinerja olahragawan berupa: kebugaran,
keterampilan, dan kapasitas energi, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan
kian hari kian meningkat yang memiliki tujuan. Prestasi merupakan akumulasi
dari kualitas fisik, teknik, taktik dan kematangan psikis. Kondisi fisik yang
baik merupakan faktor yang mendasar untuk mengembangkan faktor lainnya,
sehingga akan mendukung pencapaian prestasi yang optimal.
Rai (2007:21)
mengemukakan bahwa, latihan adalah memberikan stimulus(rangsangan) untuk
menciptakan kebutuhan bagi tubuh untuk menyesuaikan diri (adaptasi). Latihan,
baik latihan aerobik, merupakan aktivitas fisik yang menimbulkan tekanan yang
berbeda bagi tubuh. Latihan sebagai suatu proses penyempurnaan kemampuan
berolahraga yang berisi materi teori dan praktek, menggunakan metode dan aturan
pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana
dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai pada waktunya.
Kurniawan (2015:47)
mengemukakan latihan berasal dari kata practice adalah aktivitas untuk
meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan menggunakan berbagai
peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Artinya,
selama dalam kegiatan proses berlatih melatih agar dapat menguasai keterampilan
gerak cabang olahraganya selalu dibantu dengan menggunakan berbagai peralatan
pendukung.
Menurut Martin dalam
Nossek yang dikutip dari buku Sukandiyanto (2011:5) mengemukakah latihan
berasal dari kata Training adalah penerapan dari suatu perencanaan
untuk meningkatkan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan
praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
akan dicapai.
Suharjana (2013: 38),
mengemukakan latihan yaitu suatu proses sistematis untuk mengembangkan dan
mempertahankan unsur-unsur kebugaran jasmani yang dilakukan dalam waktu lama,
ditingkatkan secara progresif, bebannya individual dan dilakukan secara
terus-menerus. Pada prinsipnya latihan merupakan suatu proses perubahan
kearah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kualitas fisik, kemampuan
fungsional peralatan tubuh, dan kualitas psikis anak latih.
Menurut Bompa (1994:2)
selama melakukan latihan, setiap olahragawan akan mengalami banyak reaksi
pengalaman yang dirasakan secara berulang-ulang, beberapa diantaranya mungkin
dapat diramalkan dengan lebih tepat dibandingkan dengan lainnya.Bentuk
pengumpulan informasi dari proses latihan termasuk diantaranya yang bersifat
faali, biokimia, kejiwaan, sosial dan juga informasi yang bersifat metodologis.
Walau semua informasi ini berbeda, tetapi datang dari sumber yang sama yaitu
olahragawan dan juga dihasilkan oleh proses yang sama yakni proses
latihan. Bompa dalam Suharjana (2008:11) mengemukakan: bahwa, tujuan dari
latihan salah satunya untuk mencapai dan memperluas perkembangan fisik secara
menyeluruh karena perkembangan fisik pada suatu tingkat yang tinggi merupakan
dasar-dasar latihan.
Pentingnya peranan
kondisi fisik untuk mendukung pencapaian prestasi olahraga, maka harus kondisi
fisik harus dilatih dengan baik dan benar. Latihan fisik pada umumnya
memberikan beban fisik pada tubuh secara teratur, sistematik, berkesinambungan
sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan kemampuan didalam melakukan kerja.
Latihan fisik yang teratur, sistematik dan berkesinambungan yang dituangkan
dalam suatu program latihan akan meningkatkan kemampuan fisik secara nyata.
Latihan akan berjalan sesuai
dengan tujuan apabila terprogram secara baik sesuai dengan acuan yang benar.
Program latihan tersebut mencakup segala hal mengenai takaran latihan,
frekuensi latihan, waktu latihan, dan prinsip-prinsip latihan lainnya. Program
latihan ini disusun secara sistematis, terukur, dan disesuaikan dengan tujuan
latihan yang dibutuhkan. Latihan fisik memerlukan waktu yang relatif lama untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Hasil latihan fisik
bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh secara instan, tidak dapat diperoleh
dalam satu atau dua minggu. Hasil latihan meningkat secara progresif, misalnya
saja peningkatan kekuatan naik berkisar 1-5 % perminggu. Besarnya intensitas
bergantung pada jenis dan tujuan latihan. Latihan aerobik menggunakan patokan
kenaikan detak jantung seperti yang dikatakan Irianto (2004:17) secara umum
intensitas latihan kebugaran adalah 60 % - 90 % detak jantung maksimal dan
secara khusus besarnya intensitas latihan bergantung pada tujuan latihan.
Latihan untuk membakar
lemak tubuh menggunakan intensitas 65 % - 75 % detak jantung maksimal yang
dilakukan 20-60 menit setiap latihan dan dilakukan 3-5 kali perminggu (Irianto,
2004:83). Faktor lain yang tidak boleh dilupakan demi keberhasilan program
latihan adalah keseriusan latihan seseorang, ketertiban latihan, dan
kedisiplinan latihan. Pengawasan dan pendampingan terhadap jalannya program
latihan sangat dibutuhkan.
No comments:
Post a Comment